Koperasi Bangkit Bersama yang terletak dipinggiran sungai Citarum merupakan sebuah badan usaha yang bergerak dibidang pemanfaatan limbah sungai Citarum seperti limbah plastik dan eceng gondok. Kedua limbah tersebut sudah dapat dimanfaatkan menjadi sebuah wirausaha bagi warga sekitar dengan membuat kerajinan tangan seperti tas, map, tempat tissue dan briket. Namun limbah yang ada di sungai Citarum tidak hanya plastik dan eceng gondok, limbah styrofoam pun banyak terdapat di sungai Citarum. Limbah styrofoam yang terdapat di sungai Citarum belum dapat di daur ulang karena menurut banyak pemulung sampah, styrofoam tidak laku dijual dikarenakan volume styrofoam yang besar namun massa-nya yang ringan. Oleh karena itu, Tugas Akhir yang berjudul "Rancang Bangun Mesin Pengolah Limbah Styrofoam Kapasitas 5 kg/jam dengan Metode Ekstrusi"� dapat menjadi solusi permasalahan yang ada di sungai Citarum. Pembuatan mesin ini menggunakan metode ekstrusi yaitu pemanasan dengan menggunakan band heater yang telah diatur suhunya sehingga tidak menghasilkan gas buang berupa asap hitam yang beracun. Mesin ini mampu mengolah sekitar 5 kg/jam limbah styrofoam sehingga dapat mempercepat proses pembersihan limbah styrofoam di sekitar sungai Citarum, yang pada akhirnya mesin ini akan dihibahkan ke Koperasi Bangkit Bersama sebagai hasil kegiatan Tugas Akhir dalam usaha meningkatkan penghasilan warga sekitar dan membersihkan sungai Citarum. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan, kapasitas yang direncanakan belum tercapai. Dari 5 kg styrofoam per jam yang ditargetkan, hanya tercapai 3,4 kg/jam. Hal ini dikarenakan volume styrofoam yang masuk ke dalam screw tidak kontinyu dan pendorong styrofoam tidak berfungsi. Sehingga diperlukan beberapa tahapan untuk menyempurnakan alat ini. Kata Kunci: Sungai Citarum, Limbah Styrofoam, Ekstrusi, Polystyrene.

Koperasi Bangkit Bersama, located aside from Citarum river, is a committee working at waste recycling sector. It has exploited plastic waste and eceng gondok plant –taken from Citarum river- to be shradded plastic and handcrafts. However, waste in the river is varied. One of the trouble-maker waste is styrofoam. It has big volume, but it has light mass. Moreover, it has hazardous material that will poison the water if it is abandoned in long period. Furthermore, many scavengers said that the waste is not worth selling, so nobody wants to pick it. Therefore, this Final Project entitled "Design and Manufacture of Styrofoam Waste Treatment Machine Capacity 5 kg/hour with Extrusion Method"� can be a solution for the problem. This machine uses extrusion method. That is heating process using band heater that the temperature has been controlled. Thus, it will not release exhaust gas, such as harmful black gas. The machine is able to process 5 kg styrofoam waste per hour so it accelerates the cleaning process of Citarum river. Additionally, in the end of this project, the machine will be contributed to Koperasi Bangkit Bersama. From the result of the trial, the capacity targeted has not achieved yet. The machine only can produce 3,4 kg styrofoam per hour from the aimed capacity, 5 kg/hour. That is because the volume of styrofoam is not continue for the screw; moreover, the pusher-screw does not work. Therefore, this device needs more several steps to make it perfect. Keywords: Citarum River, Extrusion, Polystyrene, Styrofoam Waste.

http://digilib.polban.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptppolban-gdl-pujiwarapa-6796