Industri susu ultra high temperature (UHT) adalah industri yang pada salah satu prosesnya yaitu sterilisasi memanaskan susu dengan menggunakan steam pada suhu 140oC selama 4 detik. Proses pemanasannya berlangsung dengan menggunakan pipa-pipa besar dan kecil. Di dalam pipa-pipa besar, terdapat pipa-pipa kecil yang dialiri susu. Rongga diantara pipa tersebutlah yang akan dialiri steam dari Boiler Low Pressure (LP). Salah satu boiler yang digunakan di PT Ultrajaya Milk Industry adalah Boiler LP 2,8 ton/h. Boiler berkapasitas operasional 2,8 ton/h ini memilki nilai gas buang yang masih tinggi, hal ini berarti masih ada peluang penghematan energi. Salah satu langkah penghematannya yaitu memanfaatkan panas gas buang menggunakan economizer, boiler LP 2,8 ton/h ini tidak memfungsikan economizer maka dari itu dibutuhkan perancangan economizer yang baik. Rancangan economizer ini didasarkan dari data operasional PT Ultrajaya Milk Industry dan dalam perancangannya menggunakan metode kern dengan tipe economizer yaitu fin and tube. Dalam perancangan menggunakan metode Kern (desain thermal) memiliki syarat penurunan tekanan air ≤¤ 10 psia dan penurunan tekanan gas buang ≤ 2 psia dengan dirt factor hasil perhitungan lebih besar dari dirt factor ketetapan. Setelah penambahan dengan perancangan economizer ini maka diperoleh nilai penurunan konsumsi bahan bakar sebesar 9%. Dengan penghematan biaya konsumsi bahan bakar per tahunnya yaitu Rp. 592.244.800. Kata kunci: Economizer, dirt factor, penurunan tekanan, peluang penghematan boiler, fin and tube.

The industry of ultra high temperature (UHT) milk industry that on one of the processes is sterilization heats milk by using steam at 140oC for 4 seconds. The heating process takes place using large and small pipes. Inside the large pipes, there are small pipes that are fed by milk. The cavity between the pipes will flow through steam from a Low Pressure (LP) Boiler. One of the boilers used in PT Ultrajaya Milk Industry is LP Boiler 2.8 tons / h. Boiler with an operational capacity of 2.8 tons / h has a high exhaust gas value, it means there are still have opportunities for energy savings. One of the austerity steps is to use the exhaust gas heat using an economizer, the LP boiler 2.8 tons / h does not function the economizer therefore it is necessary to design a good economizer. The design of this economizer is based on the operational data of PT Ultrajaya Milk Industry and in its design using the kern method with economizer type, fin and tube. In the design using the kern method (thermal design) has a requirement of 10 psia water pressure reduction and a reduction in exhaust gas pressure ≤ 2 psia with a dirt factor calculation results greater than the determination factor dirt. Improved boiler performance after using this economizer is shown by a decrease in fuel consumption by 9%. The saving cost per year of fuel energy is Rp. 592,244,800. Keywords: Economizer, dirt factor, pressure drop, boiler saving opportunity, fin and tube.

http://digilib.polban.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptppolban-gdl-fithrihifz-10256