Logo Eventkampus
Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
RANCANGBANGUN PENDINGIN SEL SURYA DENGAN SISTEM SIRKULASI AIR
Irman Setiadi (2007) | Tugas Akhir | -
Bagikan
Ringkasan
ABSTRAK Sinar matahari yang terdiri dari foton-foton jika menimpa permukaaan bahan sel surya (absorber) maka akan diserap, dipantulkan atau dilewatkan saja. Foton dengan level energi tertentu akan membebaskan elektron dari ikatan atomnya, sehingga terjadi arcs listrik. Level energi tersebut disehut energi band-gap yang didefinisikan sebagai sejumlah energi yang dibutuhkan untuk mengeluarkan elektron dari ikatan kovalennya sehingga terjadilah aliran arus listrik. Energi foton (hc) harus sedikit lebih besar dari energi hand-gap untuk membebaskan elektron dari ikatan kovalennya. Jika energi foton terlalu besar dari pada energi band-gap, maka energi tersebut akan dirubah dalam bentuk panas pada sel surya. Kenaikan temperatur pada sel surya akan berakibat tegangan dan efsiensi mengalami penurunan. Sel surya mempunyai nilai efisiensi tinggi apabila futon yang berasal dari sinar matahari bisa diserap sebanyak-banyaknya, kemudian memperkecil refleksi dan remombinasi serta memperbesar konduktivitas dari bahannya. Agar foton yang diserap lebih banyak, maka bahan penyerap (absorber) harms memiliki energi band gap dengan range yang lebar agar menyerap energi-energi pada sinar matahari dan meredam panas pada sel surya. Untuk itu digunakan alat pendingin sel surya dengan sistem sirkulasi air sebagai penyerap panas untuk meningkatkan efisiensi. Hasil pengujian panel surya dengan sistem pendingin yang dilakukan pada tugas akhir ini menghasilkan kenaikan efisiensi rata-rata 1.13 %.
Ringkasan Alternatif
ABSTRAK Sinar matahari yang terdiri dari foton-foton jika menimpa permukaaan bahan sel surya (absorber) maka akan diserap, dipantulkan atau dilewatkan saja. Foton dengan level energi tertentu akan membebaskan elektron dari ikatan atomnya, sehingga terjadi arcs listrik. Level energi tersebut disehut energi band-gap yang didefinisikan sebagai sejumlah energi yang dibutuhkan untuk mengeluarkan elektron dari ikatan kovalennya sehingga terjadilah aliran arus listrik. Energi foton (hc) harus sedikit lebih besar dari energi hand-gap untuk membebaskan elektron dari ikatan kovalennya. Jika energi foton terlalu besar dari pada energi band-gap, maka energi tersebut akan dirubah dalam bentuk panas pada sel surya. Kenaikan temperatur pada sel surya akan berakibat tegangan dan efsiensi mengalami penurunan. Sel surya mempunyai nilai efisiensi tinggi apabila futon yang berasal dari sinar matahari bisa diserap sebanyak-banyaknya, kemudian memperkecil refleksi dan remombinasi serta memperbesar konduktivitas dari bahannya. Agar foton yang diserap lebih banyak, maka bahan penyerap (absorber) harms memiliki energi band gap dengan range yang lebar agar menyerap energi-energi pada sinar matahari dan meredam panas pada sel surya. Untuk itu digunakan alat pendingin sel surya dengan sistem sirkulasi air sebagai penyerap panas untuk meningkatkan efisiensi. Hasil pengujian panel surya dengan sistem pendingin yang dilakukan pada tugas akhir ini menghasilkan kenaikan efisiensi rata-rata 1.13 %.
Sumber