Logo Eventkampus
Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Rasio Kinerja Cooling Tunnel Menggunakan Bahan Pendingin R-22 dan Menggunakan R-290 Untuk Pendinginan Susu Pasca Pasteurisasi
Abdullah Hamid (2018) | Skripsi | -
Bagikan
Ringkasan
Penggunaan bahan pendingin R-22 sudah banyak dilarang di dunia karena dapat merusak lapisan ozon dan menyebabkan pemanasan global. Oleh karena itu, diperlukan bahan pendingin alternatif sebagai pengganti R-22 salah satunya adalah R-290 (Hidrokarbon). R-290 dinilai lebih ramah lingkungan dibandingkan R-22. Produk yang didinginkan adalah susu pasca pasteurisasi, dimana temperatur susu yang harus dijaga adalah 5ºC. Tugas akhir ini bertujuan untuk menganalisis performansi sistem cooling tunnel saat menggunakan bahan pendingin R-22 dan R-290. Dari hasil perhitungan dan analisis pada sistem cooling tunnel ketika menggunakan R-22 sebagai bahan pendinginnya lebih baik dibandingkan dengan ketika menggunakan R-290, yaitu chilling time yang diperoleh R-22 adalah 80 menit dan untuk R-290 adalah 105 menit; COPaktual rata-rata untuk R-22 adalah 4,37 dan untuk R-290 adalah 4,55;COPCarnot rata-rata untuk R-22 adalah 5,34 dan untuk R-290 adalah 5,58; dan efisiensi rata-rata untuk R-22 adalah 82,27% dan untuk R-290 adalah 81,57%. Konsumsi energi listrik selama sistem beroperasi untuk R-22 adalah 0,45 kWh dan untuk R-290 adalah 0,56 kWh. Kata kunci: Performansi, R-22, R-290, Hidrokarbon, Produk Susu.
Ringkasan Alternatif
The use of R-22 refrigerant is widely banned because it can damage the ozone and cause global waming. Therefore, alternative refrigerant are needed as a substitute for R-22, one of them is R-290(Hydrocarbon). R-290 is considered more environmentally friendly than R-22. The cooled product is post-pasteurized milk, where the temperature of the milk to be maintained at 5ºC. This final project aims to analyze the performance of the cooling tunnel system when using R-22 refrigerant and R-290. From the analysis on the cooling tunnel system when using R-22 is better than using R-290, the chilling time obtained by R-22 is 80 minutes and for R-290 is 105 minutes; Mean COPactual for R-22 is 4,37 and for R-290 is 4,55; COPcarnot for R-22 is 5,34 and for R-290 is 5,58; and the average efficieny for R-22 is 82,27% and for R-290 is 81,57%. The consumption of electrical energy as long as the system operates for R-22 is 0,45 kWh and for R-290 is 0,56 kWh. Keywords: Performance, R-22, R-290, Hydrocarbon, Milk.
Sumber