Logo Eventkampus
Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Religion Oppression Experienced By
Annisa Harli Tanjung NIM. (2017) | Skripsi | Sastra Inggris
Bagikan
Ringkasan
Kolonisasi terjadi ketika sebuah negara/ bangsa/ orang yang memiliki kekuasaan mengeksplorasi dan mengeskploitasi seseorang atau sebuah teritori atau negara. Dalam kolonisasi, sebuah negara/ bangsa/ orang yang dianggap sebagai bagian yang memiliki kekuasaan untuk mengeksploitasi dan mendominasi kaum terjajah disebut kaum penjajah. Hal ini berlawanan dengan pihak kaum terjajah yang tidak memiliki kekuasaan dan mengalami eksploitasi dari pihak kaum penjajah. Faktanya, tindakan kaum penjajah terhadap kaum terjajah menimbulkan penindasan dalam segala aspek, salah satunya dalam aspek agama. Kaum penjajah menggunakan agama sebagai alat untuk menguasai kaum terjajah karena agama berisi identitas, budaya, dan kebiasaan dari sebuah negara. Dengan mendominasi dan mendoktrin agama dalam sebuah negara dapat membuat kaum penjajah lebih mudah untuk menguasai kaum terjajah. Demikian pula yang terjadi dalam novel “Child of Tibet”, agama menjadi alat penindasan pertama digambarkan dalam novel. Keadaan tersebut digambarkan melalui fokalisasi karakter “I” yang mengalami penindasan setelah Cina menghancurkan agama Tibet, Buddhism, dan doktrinasi terhadap ideologi Tibetan. Kemudian, dalam menganalisis bagaimana penindasan agama diimplementasikan dan bagaimana penindasan mengembangkan karakter “I” yang terpicu oleh isu, penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Untuk menggambarkan data, penelitian ini menggunakan teori Albert Memmi (2003) tentang Kaum Penjajah and Kaum Terjajah sebagai teori dasar dan Marx (1843) yang berjudul Critique of Hegel’s Philosophy of Right untuk menganalisis penindasan agama dalam novel. Sebagai hasilnya, implementasi dari penindasan agama oleh Cina mengubah ideologi dan identitas masyarakat Tibet, menjadi paham komunis Cina. Hal ini menciptakan penindasan terhadap Tibetan yang masih percaya terhadap Agama mereka, sehingga masyarakat Tibet harus mengikuti ideologi dan peraturan yang diterapkan oleh Cina. Kemudian, karakter “I” mengalami perkembangan dalam karakternya selama penindasan terhadap agama dan doktrin berlangsung hingga menjadi tokoh yang berhasil mendapatkan hak dan kebebasannya.
Ringkasan Alternatif
The colonization happens when a faction, nation or person with power explores and exploits a person, territory or nation. In colonization, a faction, nation or person who is considered as a powerful one who exploits and dominates the colonized is called colonizer. It is in contrary with colonized who is powerless and experience the exploitation from the colonizer. In fact, the colonizer actions toward the colonized raise acts of oppression in any aspect, one of them is religion. The religion becomes a tool used by colonizer to conquer the colonized because it can construct colonized’s identity, culture, and custom of the country. By dominating and indoctrinating the religion of a country, it will make the colonizer easier in conquering colonized territories. In Child of Tibet novel, the religion becomes first oppression depicted in the novel. It is focalized by “I” character who faces the oppression after China destroyed Tibetan religion, Buddhism, and indoctrinates Tibetan ideology. Thus, in order to analyze how the religion oppression is implemented and how the oppression urges the development character of “I” character which is triggered by the issue, this research is using the qualitative method. Then, in order to depict the data, this research is used Albert Memmi (2003) about the Colonizer and the Colonized as the grand theory and Marx (1843) entitled Critique of Hegel’s Philosophy of Right to analyze religion oppression in the novel. As the result, the impelementation of religion oppression by China alterates Tibetan ideology and identity. It creates the oppression toward Tibetan who still has faith to their religion and forces the rest of Tibetan to follow the rule. Then, “I” character experiences the development on her character during religion oppression and indoctrination and turn her into frees person.
Sumber