Logo Eventkampus
Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Representasi Kritik Sosial Dalam Film Dokumenter Presiden Republik Abu-abu Karya Mutiara Paramitha dan Afief Riyadi (Analisis Semiotika John Fiske Mengenai Kritik Sosial Dalam Film Dokumenter Presiden Republik Abu-abu)
Aris Rahmansyah NIM. (2014) | Skripsi | Ilmu Komunikasi
Bagikan
Ringkasan
Penelitian ini dilakukan bertujan untuk mengetahui makna tentang pesan kritik sosial yang terdapat dalam film dokumenter Presiden Republik Abu – abu, menganalisis apa saja makna yang terdapat dalam film dokumenter Presiden Republik Abu – abu yang berkaitan dengan pesan kritik sosial, yaitu level realitas, level representasi dan level ideologi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain penelitian analisis Semiotika The Codes of Television dari John Fiske, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah Studi Pustaka, Studi Dokumentasi, Wawancara dan Internet Searching. Objek yang dianalisis adalah film dokumenter Presiden Republik Abu-abu dengan membagi kedalam tiga Sequence yaitu Sequence Prolog, Ideological Content, dan Epilog yang merepresentasikan 3 level yaitu level realitas, level representasi dan ideologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada level realitas menggambarkan penyampaian pesan kritik sosial Ricardo Hutahean menilai pemerintah tidak memberikan perhatian lebih akan permasalahan kependudukan di Kampung Beting sehingga warga Kampung Beting sulit untuk mendapatkan akses kesehatan, pendidikan dan surat – surat berharga salah satunya Kartu Tanda Penduduk (KTP). Pada level representasi,sosok Ricardo Hutahean muncul yang merupakan penggiat masalah sosial untuk mengubah pola pikir warga Kampung Beting. Pada level ideologi, yaitu pesan yang ingin disampaikan dalam film dokumenter Presiden Republik Abu - abu melalui adegan – adegan yang ada pada sequence, lalu peneliti juga menghubungkan pesan film dokumenter Presiden Republik Abu – abu dengan Teori Ideology Hegemoni Antonio Gramsci bagaimana Ricardo Hutahean digambarkan sebagai tokoh hegemonik yang berhasil membuat perubahan di tengah-tengah keterbatasan. Kesimpulan pada penelitian ini menunjukkan, Ricardo Hutahean yang berjuang di tengah keterbatasan warga Kampung Beting untuk mendapatkan hak – hak sebagai warga negara. Saran bagi akademisi bahwa analisis semiotika merupakan analisis yang tepat untuk mendalami makna sebuah film, dan saran bagi audiens penonton sebaiknya lebih bijak dalam memilih film yang berkualitas untuk ditonton.
Ringkasan Alternatif
The objective of the research was to find out the semiotic meaning on the messages of social criticisms contained in documentary film Presiden Republik Abu-abu (President of Gray Republic), to analyze what are the meanings existing in documentary film Presiden Republik Abu-abu related to the messages of social criticisms, that is, at reality, representation, and ideology levels. The research used a qualitative method with a research design of semiotic analysis of John Fiske’s The Codes of Television. The data collection techniques used were library study, documentary study, interview, and internet searching. The object analyzed was documentary film Presiden Republik Abu-abu, by diving into 3 sequences that sequence prologue, sequence ideological content and epilogue, which representation 3 levels namely the level reality, level representation and level ideology. The results research showed that the level of reality illustrates delivering messages of social criticism Ricardo Hutahean assess the government does not give more attention to the problem of residents in Kampung Beting, so that residents Kampung Beting difficult to get access to health, education and valuable documents such as identity cards. The level representation, the figure of Ricardo Hutahean show up which is the initiator of social issues to change the mindset of the citizens of the Kampung Beting. the level of ideology, that is the message to be conveyed in the documentary Presiden Republik Abu - abu through scenes - scenes that exist in sequence, researchers connecting the message to in the dokumentery Presiden Republik Abu – abu with the theory of the ideology hegemoni of Antonio Gramsci how Ricardo Hutehean is describeb as hegemonic figure who managed to make changes in the middle of its limitations. The conclusion of this research indicates, Ricardo Hutahean who fought in the midst of limitation to get right as Indonesia citizens. Advice for academics that semiotic analysis is an analysis that is appropriate for a film, and advice for the audience should be wise in choosing quality films for witnessing.
Sumber