Logo Eventkampus
Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Sikap Media Dalam Mengangkat Esksistensi Gafatar
Arief Muchsinin NIM. (2017) | Skripsi | Ilmu Komunikasi
Bagikan
Ringkasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sikap dan cara pandang wartawan surat kabar mengkonstruksikan serta membangun realitas terhadap pemberitaan pasca penyerangan serta pemulangan warga eks gafatar di Harian Pagi Tribun Jabar dan Harian Umum Pikiran Rakyat. Untuk mengetahuinya, peneliti menggunakan empat kategori yang dijadikan sub fokus yaitu pendefinisian masalah, memperkirakan penyebab masalah, membuat keputusan moral, dan menekankan penyelesaian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan metodologi kualitatif dengan model analisis framing Robert N. Entman. Model ini digunakan untuk mengetahui bagaimana media massa mengkonstruksikan realitas. Untuk pengumpulan data dilakukan dengan cara dokumentasi, wawancara, studi pustaka dan internet searching. Hasil penelitian enunjukan bahwa Harian Pagi Tribun Jabar dan Harian Umum Pikiran Rakyat membingkai berita warga eks Gafatar sebagai berikut : Pendefinisian masalah kedua surat kabar tersebut masing-masing mengangkat isu dan penonjolan aspek yang dominan tetapi di dalam tubuh berita memiliki kesamaan isu dan masalah yang sama. Memperkirakan penyebab masalah pada kedua surat kabar tersebut berbeda, penyebab masalah pada Harian Pagi Tribun Jabar adalah Gafatar. Karena mereka menganut aliran yang menyimpang sehingga menimbulkan keresahan pada masyarakat, sementara pada Harian umum Pikiran Rakyat memperkirakan masalah Kegagalan pemerintah daerah menciptakan kesejahteraan bagi warganya. Membuat penilaian moral pada kedua surat kabar tersebut adalah masalah ekonomi dan masalah agama. Menekankan penyelesaian masalah pada kedua surat kabar ini adalah pemulangan warga eks Gafatar. Simpulan dari penelitian ini bahwa pembingkaian berita yang dilakukan oleh kedua surat kabar tersebut, memandang realita dilapangan dengan sudut pandang pada realita sehingga memiliki isu dan penonjolan aspek yang berbeda. Pemilihan isu dan penonjolan aspek yang dilakukan untuk mengkonstruksi masyarakat terhadap realita yang terjadi.
Ringkasan Alternatif
This study aims to determine how the attitudes and perspectives of a newspaper reporter construct and establish the reality of the post-attack news and repatriation of ex gafatar in the Daily Morning Tribune Jabar and the Pikiran Rakyat Daily News. To find out, researchers used four categories are used as sub-focus that is defining the problem, estimating the cause of the problem, make a moral decision, and stressed the settlement. The methods used in this research was the qualitative methodology approach with a model analysis of the framing Robert n. Entman. This model is used to figure out how to reconstruct the reality of the mass media. For the collection of data is carried out by way of documentation, interviews, literature studies and internet searching. The results showed that the Daily Morning Tribune Jabar and Daily Pikiran Rakyat framing the news citizens of former Gafatar as follows: Defining the second issue of the newspaper each raised the issue and the protrusion of the dominant aspect but in the body of news have the same issues and the same problems. Estimating cause of the problem in the newspapers is different, cause problems in the Morning Daily Tribune Jabar is Gafatar. Because they follow the flow of distorted, causing unrest in society, while the Pikiran Rakyat Thoughts estimate general failure problem of local governments create prosperity for its citizens. Making moral judgments on the newspapers is a matter of economic and religious issues. Emphasizes problem solving in both the newspaper was the repatriation of citizens of former Gafatar. A summary of this research is that the framing of the news conducted by both newspapers, looked at the reality of the situation with a certain point of view so it has issues and showing off different aspects. Election issues and bony aspect is done to construct a society against the reality that happens.
Sumber