Logo Eventkampus
Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Simulasi SWMM Untuk Kinerja Limpasan Air Hujan Pada Perkerasan Beton Berpori dengan Tambahan Material Serat
Freya Fernanda (2021) | Tugas Akhir | Teknik Sipil
Bagikan
Ringkasan
Perkerasan beton berpori menjadi salah satu cara efektif untuk meningkatkan pemanfaatan lahan karena selain berfungsi sebagai perkerasan, bisa juga berfungsi sebagai lahan resapan air yang dapat mengurangi limpasan permukaan. Perkerasan beton berpori memiliki sifat porositas yang tinggi sehingga menyebabkan nilai kuat tekan yang rendah, penambahan serat polypropylene diharapkan mampu meningkatkan nilai kuat tekan beton berpori. Penambahan serat tersebut tentu dapat mengurangi kemampuan infiltrasinya karena rongga pada beton berpori diisi oleh serat. Kemampuan infiltrasi perkerasan diketahui dengan pemodelan menggunakan aplikasi SWMM dilakukan dengan struktur lapisan perkerasan beton berpori yang sama dengan data curah hujan periode ulang 2 tahun, 5 tahun, dan 10 tahun pada lapisan perkerasan berbeda yaitu paving porous, paving pejal dan paving porous dengan tambahan serat polypropylene. Hasil simulasi untuk nilai limpasan puncak paving porous 0,46-0,57 L/detik, paving paving pejal 0,34-0,45 L/detik, dan paving porous dengan tambahan serat polypropylene 0,33-0,43 mm. Sedangkan nilai dari rata-rata perbandingan outflow to inflow pada paving porous, paving pejal, dan paving porous dengan tambahan serat polypropylene yaitu sebesar 63,370%, 46,096%, dan 61,092%. Sehingga penggunaan perkerasan beton berpori dengan tambahan serat polypropylene lebih efektif digunakan dibanding paving pejal tetapi kemampuan meneruskan air tidak terlalu jauh berbeda dengan paving porous.
Ringkasan Alternatif
Pervious concrete pavement is an effective way to increase land use because, in addition to serving as pavement, it can also serve as a water-retributing land that can reduce surface runoff. Pervious concrete pavement has high porosity properties resulting in low compressive strength, the addition of polypropylene fibers is expected to increase the compressive strength value of pervious concrete. The addition of such fibers can certainly reduce its infiltration capability because cavities in pervious concrete are filled with fibers. The ability to infiltrate pavement is known by modeling using The EPA SWMM application done with the same pavement layer structure as rainfall data 2 years, 5 years, and 10 years in different pavement layers namely pervious paving, solid paving, and pervious paving with the addition of polypropylene fibers. Simulation results for the peak runoff values of porous paving 0.46-0.57 L / second, solid paving 0.34-0.45 L / second, and porous paving with the addition of 0.33-0.43 mm polypropylene fibers. Meanwhile, the average outflow ratio for porous paving, solid paving, and porous paving with the addition of polypropylene fibers is 63.370%, 46.096%, and 61.092%. The use of porous concrete pavements with the addition of polypropylene fibers is more effective than solid paving and the ability of infiltration is not too different from porous paving.
Sumber