Kromium terdapat di lingkungan dalam berbagai tingkat oksidasi dimulai dari -2 sampai dengan +6. Keberadaannya paling stabil dalam bentuk Cr3+ dan Cr6+. Karakteristik Cr3+ adalah essensial dalam metabolisme gula, protein, dan lemak dalam tubuh sementara Cr6+ bersifat toksik, korosif, dan karsinogenik. Tingginya toksisitas Cr6+ menyebabkan adanya regulasi mengenai ambang batas Cr6+. Menurut PERMENKES RI No.416 ambang batas Cr6+ dalam air minum dan air bersih adalah sebesar 50 ppb. Teknik pemisahan Cr6+ dalam air yang mudah, murah, dan efisien untuk dilakukan adalah adsorpsi. Graphene digunakan sebagai adsorben ion Cr6+ dengan bahan dasar ampas tahu. Kandungan organiknya yang tinggi membuat ampas tahu potensial menjadi sumber karbon. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan sintesis dan karakterisasi Magnetite Reduced Graphene Oxide (MRGO) berbasis karbon ampas tahu sebagai adsorben ion Cr(VI) dalam air. Pada tahap pertama dilakukan karbonisasi ampas tahu dengan proses pirolisis yang dilanjutkan dengan aktivasi menggunakan KOH. Karbon aktif selanjutnya diubah menjadi struktur grafit dengan proses grafitisasi menggunakan katalis FeCl3.6H2O. Grafit yang tersusun dari lembaran graphene kemudian dilakukan proses pengelupasan menggunakan Metode Hummer Termodifikasi sehingga diperoleh lembaran Graphene Oxide (GO) setelah dilakukan ultrasonikasi. GO direduksi dan ditambah nanopartikel Fe3O4 dengan metode co-precipitation sehingga menjadi Ma gnetite Reduced Graphene Oxide (MRGO). MRGO yang dihasilkan selanjutnya dikarakterisasi menggunakan SEM-EDS, FTIR dan XRD. Hasil dari adsorpsi MRGO pada variasi pH, konsentrasi Cr(VI), %MRGO dan waktu sonikasi didapatkan hasil penyerapan optimum pada pH 5, konsentrasi Cr(VI) 10 ppb, %MRGO 2,5% (b/v) dan waktu sonikasi selama 10 menit dengan kapasitas penyerapan ion Cr(VI) sebesar 90%. Kata Kunci: Ampas Tahu, Adsorpsi, Kromium(VI), MRGO, GF-AAS.

Chromium in the Environment occurs in the range of oxidation stages from -2 to +6. The most stable form are Cr3+ and Cr6+. The characteristics of Cr3+ are essensial in the metabolism of sugars, proteins, and fats in the body while Cr6+ are toxic, corrosive and carcinogenic. The high toxicity of Cr6+ results the regulations about the Cr6+ threshold. According to the Republic of Indonesia Minister of Health Regulation Number 416 the Cr6+ threshold in drinking water and clean water is 50 ppb. The easy, inexpensive, and efficient separation technique of Cr6+ in water is adsorption. Graphene based on soybean curd residue is used as Cr6+ ion adsorbent. It’s contain high organic content that makes it’s potential as a carbon source. The aim of this research is to synthesize and characterize the carbon-based magnetite-reduced graphene oxide (MRGO) of soybean curd residue as an adsorbent of Cr (VI) ions in water. First stage is carbonization of soybean curd residue by pyrolysis process then activating using KOH. The activated carbon is then converted into a graphite structure by the graphitization process using FeCl3.6H2O as catalyst. The graphite which is composed of graphene sheets is then peeled off using the Modified Hummer Method was obtained by Graphene Oxide (GO) sheet after ultrasonication. GO was reduced and added Fe3O4 nanoparticles by co-precipitation method to form Magnetite Reduced Graphene Oxide (MRGO). The resulting MRGO was characterized using SEM-EDS, FTIR and XRD. The result of MRGO adsorption on variations in pH, Cr(VI) concentration, %MRGO and sonication time obtained optimal result at pH 5, Cr(VI) concentration of 10 ppb, %MRGO 2,5%(w/v) and sonication time for 10 minutes with the capacity produced by Cr (VI) ions is 90%. Keywords: Soybean Curd Residue, Adsorption, Chromium (VI), MRGO, GF-AAS.

http://digilib.polban.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptppolban-gdl-seninurhas-11846