Koperasi merupakan wadah untuk bergabung dan berusaha bersama agar kekurangan yang terjadi dalam kegiatan ekonomi dapat diatasi. Disamping itu koperasi juga merupakan alat bagi golongan ekonomi lemah untuk menolong dirinya sendiri sehingga mampu memenuhi kebutuhan dan memperbaiki kehidupannya. Pada akhir tahun, keuntungan yang diperoleh koperasi yang berasal dari uang administrasi disebut Sisa Hasil Usaha (SHU) dibagikan kepada anggota koperasi. Adapun jumlah keuntungan yang diterima oleh masing-masing anggota koperasi diperhitungkan menurut keseringan anggota meminjam uang dari koperasi tersebut akan mendapat bagian paling banyak dari SHU, dan tidak diperhitungkan dari jumlah simpanannya, karena pada umumnya jumlah simpanan pokok dan simpanan wajib dari masing-masing anggota adalah sama. Penulis menggunakan pendekatan kualitatif, untuk menganalisis hukum yang dilihat sebagai prilaku masyarakat dalam kehidupan masyarakat. Untuk mendeskripsikan dan menguraikan data-data yang diperoleh dari lapangan digunakan metode wawancara dan studi dokumen yang kemudian dilakukan analisis data melalui rekonstruksi bahan (reconstructing), penyajian data dan verifikasi. Berdasarkan uraian di atas diperoleh kesimpulan sebagai berikut: Sistem pinjaman di Koperasi Sejahtera Bersama Bandung dilaksanakan dengan memperhatikan empat hal pokok, yaitu : Tujuan pemberian pinjaman, syarat-syarat peminjaman, prosedur peminjaman dan prosedur pengembalian pinjaman. Adapun sistem pinjaman di Koperasi Sejahtera Bersama Bandung dalam perspektif hukum Islam merupakan hal yang tidak boleh atau dilarang dengan alasan bahwa sistem yang diterapkan masih ada yang bertentangan dari prinsip syariah. Pengembalian infaq 1% dari prosentase besarnya peminjaman saat pengembalian uang pinjaman termasuk bentuk riba karena mensyaratkan kepada peminjam untuk mengembalikan utangnya dengan adanya tambahan atau manfaat.

Coopertaive is an organization to join and strive together for the deficiencies that occur in economic activity can be overcome. Besides, the cooperative is also a tool for the economically weak to help themselves so as to meet the needs and improve their lives. At the end of the year, the benefits derived from cooperative called money of Business Administration (SHU) distributed to members of the cooperative. The amount of profit earned by each member of the cooperative calculated by its frequency of borrowing money from a cooperative member will inherit the most from the SHU, and not calculated from the amount of savings, because in general the amount of principal and mandatory saving of each member is same. The author examines some of the isues to be the subject of this study. First, how the implementation of the loan system in cooperative prosperity bandung? Second, how the views of Islamic law on the loan system in cooperative prosperity.The author uses a qualitative approach, to analyze the law is seen as public behavior in public life. To describe and elaborate on the data obtained from the field study used interviews and documents were then conducted data analysis through the material reconstruction (reconstructing), presentation of data and verification. Based on the above it is concluded as follows : System Cooperative Prosperity loans in Indonesia carried out by taking into account four main points, namely: The purpose of the loan, the terms of borrowing, lending procedures and loan repayment procedures. The system of lending in Cooperative Prosperity Bandung Islamic law perspective is that should not be or prohibited on the grounds that the system implemented there are still conflicting on Islamic principles. Returns infaq 1% of the percentage amount of the loan when the loan refund including forms of usury because it requires the borrower to return the debt with the additional or benefits.

https://elib.unikom.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptunikompp-gdl-muhamadmaj-35158