Logo Eventkampus
Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Sistem Pendeteksi Penyusup Pada Jaringan Komputer Menggunakan IDS ( Intrusion Detection System ) pada Linux
Arief Fadli Rosyad (2006) | Skripsi | Teknik Komputer , Sistem Komputer , Teknik Komputer , Teknik Komputer , Teknik Komputer , Sistem Komputer , Sistem Komputer , Sistem Komputer
Bagikan
Ringkasan
Pada saat sekarang ini trend berinternet sudah semakin dikenal oleh berbagai macam lapisan masyarakat di dunia ini, melalui media internet ini komunikasi antar lapisan masyarakat baik yang ada di dalam negeri maupun yang di luar negeri menjadi semakin mudah untuk diakses. Tetapi seiring berkembangnya media internet sekarang ini ada pula permasalahan – permasalahan yang timbul ke permukaan, misalnya akses internet tersebut menjadi lambat atau bahkan mati sekalipun dikarenakan adanya penyusup yang ingin merusak media internet ini. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah sistem yang mampu mendeteksi adanya penyusup yang akan masuk pada jaringan yang kita bangun. Intrusion Detection System merupakan salah satu bagian terpenting dalam sistem pengamanan jaringan yang dibuat bersifat lebih aktif. Intrusion Detection System yang digunakan adalah Snort. Suatu Intrusion Detection System (IDS) akan memperhatikan dan mengawasi seluruh bagian jaringan serta akan mendeteksi semua paket data yang melewati suatu jaringan komputer yang menuju atau dari jaringan komputer lainnya serta mampu menampilkan hasil deteksi tersebut menggunakan ACID (Analysis Console for Intrusion Database). Hasil dari pendeteksian intrusi oleh Snort adalah berupa informasi - informasi paket data yang disimpan pada database MySQL dan ditampilkan pada ACID. Kelebihan dari IDS menggunakan Snort ini adalah dapat mendeteksi traffic paket data yang masuk dan dapat memisahkannya mana paket yang mengandung intrusi atau tidak. Kelemahan dari IDS menggunakan Snort ini adalah dimana kita harus selalu mengupdate rules – rules, karena jika kita tidak selalu mengupdate rules tersebut maka akan banyak sekali paket – paket yang mengandung intrusi akan masuk dan tidak terdeteksi.
Ringkasan Alternatif
Pada saat sekarang ini trend berinternet sudah semakin dikenal oleh berbagai macam lapisan masyarakat di dunia ini, melalui media internet ini komunikasi antar lapisan masyarakat baik yang ada di dalam negeri maupun yang di luar negeri menjadi semakin mudah untuk diakses. Tetapi seiring berkembangnya media internet sekarang ini ada pula permasalahan – permasalahan yang timbul ke permukaan, misalnya akses internet tersebut menjadi lambat atau bahkan mati sekalipun dikarenakan adanya penyusup yang ingin merusak media internet ini. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah sistem yang mampu mendeteksi adanya penyusup yang akan masuk pada jaringan yang kita bangun. Intrusion Detection System merupakan salah satu bagian terpenting dalam sistem pengamanan jaringan yang dibuat bersifat lebih aktif. Intrusion Detection System yang digunakan adalah Snort. Suatu Intrusion Detection System (IDS) akan memperhatikan dan mengawasi seluruh bagian jaringan serta akan mendeteksi semua paket data yang melewati suatu jaringan komputer yang menuju atau dari jaringan komputer lainnya serta mampu menampilkan hasil deteksi tersebut menggunakan ACID (Analysis Console for Intrusion Database). Hasil dari pendeteksian intrusi oleh Snort adalah berupa informasi - informasi paket data yang disimpan pada database MySQL dan ditampilkan pada ACID. Kelebihan dari IDS menggunakan Snort ini adalah dapat mendeteksi traffic paket data yang masuk dan dapat memisahkannya mana paket yang mengandung intrusi atau tidak. Kelemahan dari IDS menggunakan Snort ini adalah dimana kita harus selalu mengupdate rules – rules, karena jika kita tidak selalu mengupdate rules tersebut maka akan banyak sekali paket – paket yang mengandung intrusi akan masuk dan tidak terdeteksi.
Sumber