Logo Eventkampus
Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Stabilisasi Tanah Ekspansif Sebagai Lapisan Tanah Dasar Menggunakan Tanah Granular Dan Semen Untuk Meningkatkan Nilai Cbr Pada Proyek Pembangunan Jalan Tol Cikampek-Palimanan Paket VI B STA. 203+000
Faisal Alvin Fajar A. (2018) | Tugas Akhir | Teknik Sipil
Bagikan
Ringkasan
Tanah ekspansif adalah tanah yang memiliki sifat kembang susut yang tinggi, mengembang pada musim hujan dan menyusut pada musim kemarau. Sifat tersebut diakibatkan oleh perubahan kadar air dan dapat menimbulkan kerusakan pada suatu konstruksi. Permasalahan yang sering terjadi dalam pekerjaan konstruksi jalan raya di Indonesia adalah kerusakan pada lapisan perkerasan akibat tanah dasar yang buruk. Seperti tanah dasar pada Proyek Pembangunan Jalan Tol Cikampek – Palimanan Paket VI B. Salah satu cara untuk memperbaiki kondisi tersebut adalah dengan melakukan stabilisasi. Penambahan material berbutir kasar pada material lempung akan mengakibatkan perubahan pada sifat-sifat tanah yang menjurus kepada peningkatan daya dukung dan menurunkan sifat pengembangan. Pemilihan tanah granular sebagai bahan stabilisasi juga dikarenakan sumber material yang dekat sehingga proses stabilisasi dapat lebih efisien dan meminimalisir pengeluaran biaya. Selain itu, penambahan semen menjadi alternatif untuk meningkatkan daya dukung tanah. Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan stabilisasi tanah dengan menggunakan tanah granular (tanah berbutir kasar) dan semen. Pengujian yang dilakukan adalah dengan mencampur tanah ekspansif dan tanah granular dengan tiga proporsi antara keduanya yaitu 25%-75%, 50%-50%, dan 75%-25% yang selanjutnya dilakukan pengujian sifat fisik dan teknis tanah. Dari hasil pengujian yang dilakukan didapatkan peningkatan nilai CBR soaked tanah dasar dari semula 1,3 % menjadi 5,5 % pada proporsi 75% granular-25% ekspansif, dan 3,5 % pada proporsi 50% granular-50% ekspansif. Penambahan semen sebesar 6 % pada proporsi 50% granular-50% ekspansif, menunjukkan kenaikkan nilai CBR soaked yang signifikan yaitu menjadi 35 %. Hasil tersebut telah memenuhi persyaratan untuk subgrade jalan. Perhitungan tebal lapis perkerasan kaku setelah dilakukan stabilisasi dapat menghemat tebal sebesar 9 cm dan biaya sebesar 25 % dibandingkan perhitungan tebal perkerasan sebelum dilakukan stabilisasi. Perencanaaan perhitungan perkerasan mengacu pada Pd T-14-2003. Kata kunci: tanah ekspansif, tanah granular, semen, stabilisasi, CBR.
Ringkasan Alternatif
Expansive soil is soil that has a high shrinkage properties and development, expanding shrink the rainy season and the dry season. The properties caused by changes in moisture content and can cause damage to the construction. Problems often occur in road construction work in Indonesia is due to damage to the lining of pavement subgrade bad. Like the subgrade on Highway Development Project Cikampek - palimanan VI Package B. One way to improve conditions is to conduct stabilization. The addition of coarse-grained material in the clay material will result in changes in soil properties that lead to increased carrying capacity and lower development properties. Selection of granular soil stabilizing agent as well as a source of material due to close so that the stabilization process can be more efficient and minimize expenses. Moreover, the addition of cement to be an alternative to increase the carrying capacity. Therefore, in this research, soil stabilization using granular soil (coarse grained soil) and cement. Testing is done by mixing the expansive soil and granular soil with three proportions between the two is 25%-75%, 50%-50%, and 75%-25% that further testing of physical and technical properties of the soil. From the results of testing conducted found an increase in the value of the subgrade CBR soaked from the original 1.3% to 5.5% in the proportion of 75% granular-25% expansive, and 3.5% in the proportion of 50% granular-50% expansion. The addition of cement by 6% in the proportion of 50% granular-50% expansive, soaked CBR value indicates an increase that is significant to 35%. These results have met the requirements for road subgrade. Calculation of rigid pavement layer thickness after stabilization can save by 9 cm thick and costs by 25% compared to the calculation of pavement thickness prior to stabilization. Pavement refers to the calculation of planning Pd T-14-2003. Keywords: Expansive soil, granular soil, cement, stabilization, CBR.
Sumber