Logo Eventkampus
Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Studi Analisa Pemasangan LBS Motorized Dalam Suplai Beban Penyulang 20KV Pada Gi Panyadap dan GI Ujung Berung
Yusuf Hasyim (2021) | Tugas Akhir | Teknik Elektro
Bagikan
Ringkasan
Perkembangan jaman modern sejalan beriringan dengan perkembangan pendidikan dan ilmu pengetahuan, kebutuhan masyarakat semakin majunya teknologi tentunya semakin besar. Disamping itu PLN sebagai penyedia kebutuhan listrik masyarakat berperan penting dalam berkembangnya jaman. Dibutuhkan koordinasi yang baik antara PLN dengan pihak lain. Pemerintah periode kabinet kerja saat ini sedang melakukan pengembangan besar-besaran perluasan jalan sebagai media transportasi, seringkali penyulang-penyulang 20kv direlokasi dengan alasan perkembangan. Terdapat kasus relokasi penyulang SUTM 20kv yang harus di alihkan ke sistem SKTM 20kv. Sementara itu penyulang yang akan di relokasi mempunyasi beban berupa distribusi listrik sebesar (kva) atau sekitar 460 rumah berkapasitas 650kva, oleh karena itu di lakukan suplai beban yang akan menyalurkan daya pada beban tersebut dari penyulang lain dengan sistem interkoneksi. LBS (Load Break Switch) digunakan untuk menyambungkan tambahan supply, penulis melakukan analisis saat kondiri jaringan normal, saat jaringan hanya di suplai dari satu penyulang, dan saat beban di suplai dari penyulang lain. Dalam meminimalisir terjadinya dampak dari gangguan terutama pada penggunaan LBS manual, yaitu dapat memakan waktu saat pihak PLN harus datang ke lokasi yang dapat memperburuk keadaan pada jaringan maupun lingkungan sekitar gangguan. Solusinya yaitu dapat menggunakan LBS Motorized yang telah terintegrasi SCADA dengan opraor PLN (Dispatcher) ini dapat meminimalisir waktu perbaikan. Hasil dari penggantian LBS manual ke LBS Motorized ini dapat mempercepat proses pemutusan jaringan, telekontrol dan telemetring pada kondisi penyulang serta didapat nilai arus gangguan hubung singkat maupun beban lebih yang dapat dimonitor oleh LBS Motorized.
Ringkasan Alternatif
The development of the modern era is in line with the development of education and science, the needs of society for the advancement of technology, of course the greater. Besides that, PLN is the provider of the people's electricity needs which is important in the development era. Good coordination between PLN and other parties is needed. The government of the working cabinet period is currently developing a large scale road expansion as a means of transportation, feeders are relocated for reasons of development. There was a case of relocation of the 20kv SUTM feeder which had to be switched to the 20kv SKTM system. Meanwhile, the feeders to be relocated have a load in the form of electricity distribution of (kva) or around 460 houses with a capacity of 650 kva, therefore a load supply is carried out which will supply power to that load from other feeders with an interconnection system. LBS (Load Break Switch) is used to connect the additional supply, the author analyzes when the network condition is normal, when the network is only supplied from one feeder, and when the load is supplied from another feeder. In minimizing the impact of the impact of the disturbance, especially on the use of LBS, it can take time when the PLN choice has to come to a location which can worsen the situation on the network and the environment around the disturbance. The solution is to use the Motorized LBS which has integrated SCADA with the PLN operator (Dispatcher), which can minimize repair time. The results of changing the manual LBS to Motorized LBS can speed up the process of network disconnection, telecontrol and telemetring in feeder conditions and the value of short circuit fault current or overload monitoring by LBS Motorized is obtained.
Sumber