Logo Eventkampus
Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
STUDI KELAYAKAN PRODUK BARU 'BANANA STIK' DI KOTA BANDUNG DITINJAU DARI ASPEK PEMASARAN
Nitya Gandiani (2014) | Tugas Akhir | Manajemen
Bagikan
Ringkasan
Kedai Imah Monyet, sebuah UMKM yang semula bergerak di bidang jasa penyedia makanan cepat saji berupa makanan olahan pisang, saat ini akan mengembangkan usahanya menjadi pabrikasi produk stik pisang dalam kemasan beku atau sering disebut frozen food.Dari keempat strategi bertumbuh yang dikemukakan oleh Igor Ansoff, strategi bertumbuh yang digunakan ini adalah diversifikasi, dimana perusahaan menambah produk baru dan memasarkannya ke pasar yang baru pula. Produk yang akan diproduksi adalah produk stik pisang bernama Banana Stik.Banana Stik merupakan produk kudapan atau cemilan yang berbahan dasar pisang kepok. Pisang kepok yang dipilih sebagai bahan baku adalah pisang kepok muda dan tidak terlalu besar. Banana stik ini bentuknya stik, rasanya gurih dan renyah persis dengan rasa kentang. Produk ini inovasi dari produk French Fries berbahan dasar kentang yang telah lebih dulu eksis. Bentuknya panjang melintang dengan diameter 0,7 cm. Produk ini dikemas dalam kemasan isi satu kilogram dan dijual dalam keadaan beku. Jadi, untuk mengkonsumsinya perlu di goreng terlebih dahulu. Hal ini tentu jauh lebih praktis apabila dibandingkan dengan mengolah pisang sendiri. Selain itu, produk yang merupakan makanan beku (frozen food) ini dinilai tahan lama, tidak mudah basi ataupun busuk selama disimpan di lemari pendingin (freezer). Untuk memastikan bahwa produk ini layak dipasarkan, diperlukan suatu studi untuk menganalisa kelayakannya. Studi ini dimaksudkan untuk mengetahui layak atau tidak gagasan pemasaran produk baru tersebut direalisasikan dari aspek pemasaran. Segmen pasar sasaran yang dituju adalah konsumen B2B yang menjual kembali produk ini atau yang mengolahnya kembali untuk memenuhi permintaan dari konsumen akhir di wilayah Kota Bandung. Hasil uji produk dan minat beli mengatakan bahwa produk ini mendapat animo yang relatif cukup tinggi, karena lebih dari separuh responden menyatakan menyukai dan akan membeli produk ini. Harga jual pada konsumen B2B adalah Rp 14.300, sementara recommended price untuk konsumen B2C adalah Rp 20.450. Target penjualan di tahun pertama yaitu periode Januari–Desember 2013 adalah 108.000 unit. Dari target penjualan tersebut, dilakukan analisis aspek finansial yang menunjukkan bahwa produk ini layak dijalankan karena mampu mendatangkan keuntungan bagi perusahaan dengan proyeksi laba bersih sebesar Rp 173.402.000 pada tahun pertama. Dari uraian hasil studi tersebut, dapat disimpulkan bahwa dari aspek pemasaran, gagasan pemasaran produk Banana Stik ini layak untuk dijalankan.
Ringkasan Alternatif
Kedai Imah Monyet is a small business that move in the fast food business, specialized in foods that made from banana. Now Kedai Imah monyet will develop the business into manufacturing banana stick in a frozen package (frozen banana stick), or else we call it frozen food. According to Igor Ansoff growth strategy, writer choose diversification strategy where the company adds new product and sell it into a new market. Kedai Imah monyet will produce a banana stick product named "Banana Stik". "Banana Stik" is a snack product made from Kepok Banana. We choose a fresh Kepok Banana as a basic material. This food tastes savory and crispy exactly taste like potato. This product is an innovation from the French fries that has been existed earlier. The form of this product is long transverse with diameter of 0.7 cm. This product wrapped in a 1 kilograms pack and sold in a frozen state, so we have to fry it first before we consume it. This is absolutely more efficient and simple than processing the banana with yourself. Beside, this product is also durable and not easily to be trite if placed in a refrigerator or freezer. To ensure that the product is eligible to be marketed we need a study to analyze the eligibility. This study is intended to know the eligibility of the marketing idea of the new product realized of the marketing aspects. The market segment of this product is Business consumer who resell the product or they who reprocess it to fulfill the demand from the final consumer in Bandung region. The result of product and buying intention test said that this product has a relatively high interest, because more than half respondents like this product and have a desire to buy this product. Selling price for B2B consumer is about Rp 14.300,- and Rp 20.450,- for B2C consumer. Our sales goal in the first year (from January to Desember 2013) is 108.000,- units. From the sales goal, we analyze the financial aspect which shows that this product is eligible because of its capability to making profits for the company with a large net profit projection of Rp 173.402.000 during the first year.
Sumber