Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Studi Perbandingan Baterai Lithium dan Baterai VRLA Pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya
Retnadi Caturastha (2021) | Tugas Akhir | Teknik Elektro
Bagikan
Ringkasan
Pembangkit Listrik Tenaga Surya sudah tidak asing lagi digunakan di Indonesia, dimana Indonesiaamemiliki duaamusim yaituaamusim kemarauaadan hujan. Maka pemakaian Pembangkit Tenaga Surya sangat cocok digunakan di Indonesia, hanya dengan menggunakan Modul Surya sebagai penagkap energi panas matahari, Baterai sebagai penampung energi listrik hasil konversi dari energi panas matahari serta alat bantu lainnya seperti inverter, sistem kontrol dan Solar Charge Control untuk mengoptimalkan pemakaian sistem PLTS. Jenis baterai yang umum digunakan yaitu baterai VRLA (Valve Regulated Lead Acid), berkembangnya jaman banyak dilakukan pengembangan peralatan terbaharukan seperti jenis baterai yang memiliki efisiensi pemakaian baterai yang lebih baik dibandingkan baterai jenis sebelumnya. Maka studi perbandingan jenis baterai VRLA dan baterai Lithium dilakukan dengan menggunakan spefisikasi baterai yang sama, baterai Lithium memiliki keunggulan dari efisiensi penampungan daya yang lebih besar, suplai daya yang lebih besar seperti dari data yang didapat baterai lithium bisa menghasilkan daya sebesar 17,78 pada pukul 08.00 sedangkan baterai VRLA menghasilkan daya 14,64 pada pukul 08.00, ramah lingkungan serta dimensi baterai yang lebih kecil dengan massa yang ringan dibandingkan jenis baterai VRLA. Namun baterai Lithium memiliki harga yang cukup mahal, membutuhkan perawatan ketat karena baterai ini sangat sensitif terhadap suhu panas tinggi yang rentan pada kerusakan baterai. Berbeda dengan VRLA yang memiliki harga lebih terjangkau serta tidak perlu melakukan perawatan (free-maintenance). Oleh sebab itu pemilihan jenis baterai harus dilihat dari spesifikasi baterai, keunggulan serta kekurangan baterai, perawatan baterai, life time battery, massa, volume, sensitivitas suhu serta dana yang dibutuhkan untuk keseruluhan pembuatan sistem Pembangkit ListrikaTenagaaSurya.
Ringkasan Alternatif
Solar Power Plants are no longer foreign to use in Indonesia, where Indonesia has two seasons, namely dry and rainy seasons. So the use of Solar Power is very suitable for use in Indonesia, only by using the Solar Module as a catcher for solar thermal energy, batteries as a storage for electrical energy converted from solar thermal energy and other tools such as inverters, control systems and Solar Charge Control to optimize system usage. PLTS. The type of battery that is commonly used is the VRLA (Valve Regulated Lead Acid) battery. In the development of many times, the development of renewable equipment was carried out, such as the type of battery that had better battery usage efficiency than the previous type of battery. So a comparative study of the types of VRLA batteries and Lithium batteries was carried out using the same battery specifications, Lithium batteries have the advantage of greater power storage efficiency, greater power supply such as data obtained by lithium batteries that can generate power of 17.78 at 10 o'clock. 08.00 while the VRLA battery produces 14.64 power at 08.00, environmentally friendly and has a smaller battery dimension with a lighter mass compared to the VRLA battery type. However, Lithium batteries have a fairly expensive price, require strict care because these batteries are very sensitive to high heat temperatures which are prone to battery damage. In contrast to VRLA, which has a more affordable price and does not require maintenance (free-maintenance). Therefore, choosing the type of battery must be seen from the specifications of the battery, the advantages and disadvantages of the battery, battery maintenance, battery life time, mass, volume, temperature sensitivity and the funds needed for the totality of the manufacture of the Solar Power Generator system.