Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
STUDI PRAKIRAAN KEBUTUHAN ENERGI LISTRIK WILAYAH DKI JAKARTA DAN TANGERANG
Adhi Waskitajati (2007) | Tugas Akhir | -
Bagikan
Ringkasan
ABSTRAK
Prakiraan kebutuhan energi listrik secara langsung dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi pada suatu wilayah. Berdasarkan prinsip ekonomi permintaan dan penawaran menyatakan bahwa harga satuan energi listrik merupakan faktor yang secara langsung mempengaruhi prakiraan kebutuhan energi listrik. Sehingga, model ekonometrik adalah model yang tepat dalam melakukan prakiraan kebutuhan energi listrik. Sedangkan prinsip dasar yang diterapkan dalam prakiraan kebutuhan energi listrik ini, yaitu konsep elastisitas yang mengacu pada model Cobb-Douglas. Model tersebut menyatakan kebutuhan energi listrik sebagai fungsi elastisitas PDRB riil, harga energi listrik ril, dan faktor kemajuan teknologi (Demand Side Management). Penggunaan model diterapkan pada masing-masing sektor pengguna energi listrik (pelanggan) sehingga elastisitas pelanggan dimasukkan kedalam modifikasi model Cobb-Douglas. Modifikasi model Cobb-Douglas ini dilakukan untuk memprakirakan kebutuhan energi listrik dengan melakukan analisis pada setiap ex cabang di wilayah PT. PLR (PERSERO) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang. Tujuan analisis ini adalah untuk menunjukan karakteristik wilayah pemerintahan yang berhubungan dengan pola pertumbuhan kebutuhan energi listrik pada masing-masing sektor pelanggan di wilayah DKI Jakarta dan Tangerang. Setelah didapatkan parameter elastisitas maka langkah selanjutnya adalah menentukan skenario kebutuhan energi listrik dengan membaginya kedalam tiga jenis skenario, yaitu skenario rendah, menengah, dan tinggi. Skenario itu sendiri dikelompokan kedalam empat jenis skenario, diantaranya skenario laju pertumbuhan ekonomi riil, skenario harga energi listrik riil, skenario jumlah pelanggan, dan skenario kemajuan teknologi. Adapun hasil prakiraan pertumbuhan kebutuhan energi listrik per sektor pelanggan di DKI Jakarta dan Tangerang tahun 2005-2025 berdasarkan skenario adalah sebagai berikut; 1) Skenario rendah pada sektor rumah tangga sebesar 4,36%, komersial 10,77%, industri 7,49%, publik dan sosial 4,70%, lain-lain 3,45%, 2) Skenario menengah pada sektor rumah tangga sebesar 5,86%, komersial 12,83%, industri 8,84%, publik dan sosial 6,14%, lain-lain 4,22%, 3) Skenario tinggi pada sektor rumah tangga sebesar 7,42%, komersial 15,09%, industri 10,27%, publik dan sosial 7,12%, lain-lain 5,02%.
Ringkasan Alternatif
ABSTRAK
Prakiraan kebutuhan energi listrik secara langsung dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi pada suatu wilayah. Berdasarkan prinsip ekonomi permintaan dan penawaran menyatakan bahwa harga satuan energi listrik merupakan faktor yang secara langsung mempengaruhi prakiraan kebutuhan energi listrik. Sehingga, model ekonometrik adalah model yang tepat dalam melakukan prakiraan kebutuhan energi listrik. Sedangkan prinsip dasar yang diterapkan dalam prakiraan kebutuhan energi listrik ini, yaitu konsep elastisitas yang mengacu pada model Cobb-Douglas. Model tersebut menyatakan kebutuhan energi listrik sebagai fungsi elastisitas PDRB riil, harga energi listrik ril, dan faktor kemajuan teknologi (Demand Side Management). Penggunaan model diterapkan pada masing-masing sektor pengguna energi listrik (pelanggan) sehingga elastisitas pelanggan dimasukkan kedalam modifikasi model Cobb-Douglas. Modifikasi model Cobb-Douglas ini dilakukan untuk memprakirakan kebutuhan energi listrik dengan melakukan analisis pada setiap ex cabang di wilayah PT. PLR (PERSERO) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang. Tujuan analisis ini adalah untuk menunjukan karakteristik wilayah pemerintahan yang berhubungan dengan pola pertumbuhan kebutuhan energi listrik pada masing-masing sektor pelanggan di wilayah DKI Jakarta dan Tangerang. Setelah didapatkan parameter elastisitas maka langkah selanjutnya adalah menentukan skenario kebutuhan energi listrik dengan membaginya kedalam tiga jenis skenario, yaitu skenario rendah, menengah, dan tinggi. Skenario itu sendiri dikelompokan kedalam empat jenis skenario, diantaranya skenario laju pertumbuhan ekonomi riil, skenario harga energi listrik riil, skenario jumlah pelanggan, dan skenario kemajuan teknologi. Adapun hasil prakiraan pertumbuhan kebutuhan energi listrik per sektor pelanggan di DKI Jakarta dan Tangerang tahun 2005-2025 berdasarkan skenario adalah sebagai berikut; 1) Skenario rendah pada sektor rumah tangga sebesar 4,36%, komersial 10,77%, industri 7,49%, publik dan sosial 4,70%, lain-lain 3,45%, 2) Skenario menengah pada sektor rumah tangga sebesar 5,86%, komersial 12,83%, industri 8,84%, publik dan sosial 6,14%, lain-lain 4,22%, 3) Skenario tinggi pada sektor rumah tangga sebesar 7,42%, komersial 15,09%, industri 10,27%, publik dan sosial 7,12%, lain-lain 5,02%.