ABSTRAK Sistem proteksi transformator tenaga harus handal. Hal ini disebabkan karena pada transformator tenaga sangat rawan terjadi gangguan. Salah satu gangguannya adalah adanya sambaran petir. Petir merupakan gejala alam yang tidak dapat diprediksi kedatangannya. Gejala alam ini berhubungan dengan kondisi geografis disuatu daerah. Besamya sambaran petir terhadap bumi tergantung pada besamya beda potensial antara awan dengan bumi. Petir dapat menyambar secara langsung ataupun secara tidak langsung. Mengingat kerusakan akibat sambaran petir ini cukup berbahaya, maka muncullah usaha-usaha untuk mengatasi sambaran petir tersebut. Untuk melindungi transformator tenaga dari kerusakan akibat sambaran petir, baik langsung maupun tidak lansung. Untuk perlindungan terhadap sambaran tidak langsung digunakan arester yang ditempatkan antara transformator tenaga dengan pemutus beban, sedangkan untuk melindungi dari sambaran lansung dipasang penangkal petir yang ditempatkan diantara transformator.

ABSTRAK Sistem proteksi transformator tenaga harus handal. Hal ini disebabkan karena pada transformator tenaga sangat rawan terjadi gangguan. Salah satu gangguannya adalah adanya sambaran petir. Petir merupakan gejala alam yang tidak dapat diprediksi kedatangannya. Gejala alam ini berhubungan dengan kondisi geografis disuatu daerah. Besamya sambaran petir terhadap bumi tergantung pada besamya beda potensial antara awan dengan bumi. Petir dapat menyambar secara langsung ataupun secara tidak langsung. Mengingat kerusakan akibat sambaran petir ini cukup berbahaya, maka muncullah usaha-usaha untuk mengatasi sambaran petir tersebut. Untuk melindungi transformator tenaga dari kerusakan akibat sambaran petir, baik langsung maupun tidak lansung. Untuk perlindungan terhadap sambaran tidak langsung digunakan arester yang ditempatkan antara transformator tenaga dengan pemutus beban, sedangkan untuk melindungi dari sambaran lansung dipasang penangkal petir yang ditempatkan diantara transformator.

http://digilib.polban.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptppolban-gdl-s1-2006-rudyruhima-1828