Logo Eventkampus
Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Tanggapan Pemirsa Mengenai Tayangan Acara Kabayan Nyintreuk di STV Bandung di Tinjau dari Kritik Sosial
Eldy Irianto (2010) | Skripsi | Ilmu Komunikasi
Bagikan
Ringkasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah tanggapan pemirsa mengenai tayangan acara “kabayan Nyintreukâ€� di STV Bandung ditinjau dari kritik sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian deskriptif. Data penelitian dikumpulkan melalui wawancara, studi pustaka, internet searching, observasi. Populasi dalam penelitian ini adalah pemirsa kabayan Nyintreuk di STV Bandung dengan teknik purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini berjumlah tiga orang, yang selanjutnya disebut informan. Tiga orang informan ini bagi peneliti dapat mewakili populasi untuk kedalaman penelitian. Teknik analisis data dilakukan dengan penyeleksian data, klasifikasi data, merumuskan hasil penelitian, dan menganalisa hasil penelitian. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tanggapan yang diberikan oleh pemirsa mengenai tayangan kabayan Nyintreuk di STV Bandung ditinjau dari kritik sosial merupakan bentuk media yang dapat mengkoordinir berbagai isu yang ada di Bandung mengenai permasalahan kebersihan, ketertiban, dan keindahan. Pemirsa Kabayan Nyintreuk di STV Bandung merasa mendapatkan wadah baru dalam media massa yang dapat digunakan untuk menyampaikan berbagai permasalahan yang menyangkut K3 terhadap pihak berwenang, dalam hal ini adalah Pemerintah Daerah Kota Bandung. Pemirsa menginginkan adanya bentuk tindak lanjut dari berbagai kritikan yang ada dalam kabayan Nyintreuk mengenai bidang K3 untuk dapat direalisasikan untuk kepentingan bersama. Setelah dibahas hasil dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa tanggapan pemirsa mengenai tayangan acara “Kabayan Nyintreukâ€� di STV Bandung ialah mengenai kritik sosial tentang permasalahan K3 (kebersihan, ketertiban, dan keindahan). Pemirsa menanggapi kritik sosial dalam acara “Kabayan Nyintreukâ€� menjadi pengingat sekaligus menjembatani dalam pengadaan koordinasi antara pemerintah dan masyarakat dalam menyelesaikan permasalahan Kebersihan, ketertiban, dan keindahan (K3) kota Bandung. Saran untuk penelitian selanjutnya diharapkan bahwa peneliti dapat menempatkan diri secara proposional agar objektifitas peneliti terjaga.
Ringkasan Alternatif
This research is aimed to see viewer’s response to STV Bandung’s “Kabayan Nyintreukâ€� observed from social critics. This research used a qualitative approach with descriptive research method. The data are collected from interviews, reference studies, internet searches, and observations. The populations are the viewers of STV Bandung’s “Kabayan Nyintreukâ€� gathered by using purposive sampling technique. The sample consists of three persons, later on will be mentioned as informants. The three informants are believed to be able to represent the populations for the depth of this research. Data analysis technique is done by selecting data, dividing data into qualifications, formulating and analyzing research results. The result of this research shows that the response given by viewers of STV Bandung’s “Kabayan Nyintreukâ€�, observed from social critics, is a form of media that is able to coordinate many issues in Bandung about environmental sanitary, orderliness and beauty. The viewers of STV Bandung’s “Kabayan Nyitreukâ€� feel that they have a new mass media forum that can be used to deliver numerous problems in account with K3 to the authorities, in this case, Bandung’s Regional Government. The viewers want a follow-up of the many critics delivered in “Kabayan Nyintreukâ€� regarding K3 and realizations of those follow-up for the benefit of many people. From the result of this research that has been mentioned before, the researcher has come into conclusion that the response of the viewers toward STV Bandung's "Kabayan Nyintreuk" is a social critics of K3 issues (environmental sanitary, orderliness, and beauty). The viewers' response to the social critic of "Kabayan Nyintreuk" has become a reminder and also a form of bridging to the existence of coordination between the government and the people in settling the issues of environmental sanitary, orderliness and beauty (K3) around Bandung. Suggestions given by the researcher are based on the on-field research.
Sumber