Logo Eventkampus
Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
TINGKAT PERUBAHAN BOILER AKIBAT BLOWDOWN PADA SISTEM PEMBANGKIT UAP (STUDI KASUS DI PT. GRANDTEX INDUSTRY)
Ivan Yulihartman (2007) | Tugas Akhir | -
Bagikan
Ringkasan
ABSTRAK Boiler merupakan mesin termal yang berfungsi untuk memproduksi uap, dengan cara memanaskan air hingga mencapai titik didihnya. Kandungan air dalam boiler harus memiliki kualitas yang baik atau konsentrasi partikel yang sesuai dengan standar air boiler. Pengolahan air dilakukan dengan menambahkan cairan kimia (phosfat) untuk menetralkan kandungan garam pada air boiler. Campuran air dengan zat kimia bisa menimbulkan kerak/lumpur yang menempel pada dinding boiler. Operasi yang tepat untuk menjaga kondisi boiler dan membuang semua kotoran dalam air boiler adalah dengan cara blowdown. Blowdown merupakan suatu operasi yang lazim dilakukan pada boiler, tetapi bila berlebihan bisa menimbulkan kerugian termal. Oleh karena itu, jumlah pengoperasian blowdown perlu diantisipasi guna mengurangi kerugian termal, khususnya pada kinerja boiler. Berdasarkan hasil analisa, blowdown dapat menurunkan efisiensi boiler mencapai 2%, dengan rata-rata efisiensi boiler sebesar 60%. Kerugian lain akibat blowdown dalam satu hari yaitu kehilangan sejumlah air kurang lebih sebanyak 600 liter, bahan bakar sebesar 17 kg, dan biaya produksi sebesar Rp. 7500,-. Bila diakumulasikan dalam satu bulan atau lebih, blowdown bisa menimbulkan kerugian yang cukup besar pada sistem boiler.
Ringkasan Alternatif
ABSTRAK Boiler merupakan mesin termal yang berfungsi untuk memproduksi uap, dengan cara memanaskan air hingga mencapai titik didihnya. Kandungan air dalam boiler harus memiliki kualitas yang baik atau konsentrasi partikel yang sesuai dengan standar air boiler. Pengolahan air dilakukan dengan menambahkan cairan kimia (phosfat) untuk menetralkan kandungan garam pada air boiler. Campuran air dengan zat kimia bisa menimbulkan kerak/lumpur yang menempel pada dinding boiler. Operasi yang tepat untuk menjaga kondisi boiler dan membuang semua kotoran dalam air boiler adalah dengan cara blowdown. Blowdown merupakan suatu operasi yang lazim dilakukan pada boiler, tetapi bila berlebihan bisa menimbulkan kerugian termal. Oleh karena itu, jumlah pengoperasian blowdown perlu diantisipasi guna mengurangi kerugian termal, khususnya pada kinerja boiler. Berdasarkan hasil analisa, blowdown dapat menurunkan efisiensi boiler mencapai 2%, dengan rata-rata efisiensi boiler sebesar 60%. Kerugian lain akibat blowdown dalam satu hari yaitu kehilangan sejumlah air kurang lebih sebanyak 600 liter, bahan bakar sebesar 17 kg, dan biaya produksi sebesar Rp. 7500,-. Bila diakumulasikan dalam satu bulan atau lebih, blowdown bisa menimbulkan kerugian yang cukup besar pada sistem boiler.
Sumber