Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Tinjauan tata pamer museum Konperensi Asia Afrika Bandung
Isni Wakti Duhayanti NIM. (2013) | Skripsi | Desain Interior
Bagikan
Ringkasan
Pendirian museum di negara-negara berkembang seperti Indonesia biasanya merupakan warisan dari masa pendudukan kolonial. Tidak sedikit museum yang didirikan menggunakan bangunan tua peninggalan masa itu. Namun, penggunaan bangunan kolonial tersebut sedikit banyak memberikan pengaruh pada tata kelola pamer museum dikarenakan fungsi awal bangunan yang tidak dimaksudkan untuk menjadi sebuah museum. Salah satunya di Indonesia yaitu Museum Konperensi Asia Afrika yang menempati Gedung Merdeka. Tulisan ini mencoba mendeskripsikan pedoman-pedoman penyelenggaraan dan pengelolaan museum serta pengaplikasiannya pada Museum Konperensi Asia Afrika sebagai salah satu museum yang didirikan pada bangunan kolonial. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif, yaitu bentuk penelitian dengan mengadakan analisis terhadap perbandingan antara data yang diperoleh dari objek penelitian dengan pengetahuan teoretis yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Sebagai kesimpulan didapatkan diantaranya pemahaman mengenai pengaplikasiaan pedoman penyelenggaraan dan pengelolaan museum pada Museum Konperensi Asia Afrika serta beberapa masalah yang timbul berkaitan dengan didirikannya museum tersebut pada Gedung Merdeka sebagai bangunan kolonial.
Ringkasan Alternatif
Establishment of museums in developing countries such as Indonesia is usually a legacy of the colonial occupation. Several museums are established using the relics of the old building. However, the use of the colonial buildings more or less influence on the governance of the museum exhibition due to earlier functioning buildings that are not meant to be a museum. One of them in Indonesia is the Asian African Conference Museum occupies Gedung Merdeka. This paper attempts to describe the guidelines for the implementation and management of the museum and its application in the Asian African Conference Museum as one of the museum that was established in colonial buildings. This study uses descriptive research method, which is a form of research by conducting an analysis of the comparison between the data obtained from the research object with theoretical knowledge related to the problem under study. As a conclusion obtained understanding of the organization and management of the museum guidelines on Asian African Conference Museum as well as some problems that arise relating to the establishment of the museum at Gedung Merdeka as colonial buildings.