Logo Eventkampus
Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Tinjauan Visual Makna Foto Photomotion Karya Andang Iskandar Menggunakan Semiologi Roland Barthes
Taruna Fikri Hidayat NIM. (2018) | Skripsi | Desain Komunikasi Visual , Desain Komunikasi Visual
Bagikan
Ringkasan
Penelitian berawal dari ketertarikan dan keingintahuan terhadap estetika gerak dan ekpresi emosi, yang terdapat filosofi Alua Patuik Raso-pareso didalamnya yang berasal dari Minangkabau, pada pameran photomotion karya Andang Iskandar tahun 2014 silam. Andang Iskandar pun telah pameran dibeberapa tempat di Indonesia. akan tetapi pameran yang dilakukannya tahun 2014 silam cukup berbeda dari pamerannya sebelumnya. karena, pameran tersebut mengambil unsur estetika gerak dan ekpresi emosi pada tarian yang dikonsep oleh Andang Iskandar sendiri dan tarian tersebut terdapat filosofi yang diterapkannya berdasarkan tingkat kesulitan, yaitu tingkat Alua, tingkat Patuik dan tingkat Raso-pareso. Kemudian dengan menggabungkan kecanggihan perangkat kamera dengan estetika gerak (motion) dan emosi (emotion), sebagai substansi ekspresi seni dibuatlah sekelompok foto yang dikemas melalui media frame foto yang memiliki kedalaman tiga dimensi (3D). Berdasarkan permasalahan diatas, maka perlu adanya suatu analisis. Dengan menggunakan metode analisis semiologi komunikasi Roland Barthes.
Ringkasan Alternatif
The research begins with interest and curiosity towards the aesthetics of motion and emotional expression, which is the philosophy of Alua Patuik Raso-Pareso in it that comes from Minangkabau, in Andang Iskandar photomotion exhibition of 2014 ago. Andang Iskandar has also exhibited in several places in Indonesia. but the exhibition he did in 2014 was quite different from his previous exhibitions. because, the exhibition takes the aesthetic elements of motion and emotional expression on the dance concept drafted by Andang Iskandar himself and the dance there is a philosophy that applied based on the difficulty level, namely Alua level, Patuik level and Raso-Pareso level. Then, by combining the sophistication of the camera device with motion and emotion, as a substance of artistic expression, a group of photos are packed through threedimensional (3D) photo frame media. Based on the above problems, then the need for an analysis. Using Roland Barthes's method of communication semiology analysis.
Sumber