Logo Eventkampus
Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Uji Performansi Liquid Suction Heat Exchanger Pada Sistem Refrigerasi Kompresi Uap Menggunakan Refrigeran R 134 A Untuk Produk Susu
Gemy Adhitya Arifin (2019) | Tugas Akhir | -
Bagikan
Ringkasan
LSHX "liquid suction heat excahnger"� merupakan komponen tambahan yang berfungsi untuk mempercepat pendinginan beban produk dengan meningkatkan efek refrigerasi sehingga menghasilkan subcooling dalam sistem kompresi uap, sehingga waktu pendinginan dapat berlangsung dengan cepat pada susu sapi dengan cara dipanaskan hingga 80⁰C dan diberi listrik tegangan tinggi selama 90 detik sehingga bakteri yang sudah hilang pada susu dapat didinginkan lebih cepat dengan tambahan LSHX sampai dengan temperatur 3⁰C, perangcangan dilakukan dengan sistem refrigerasi berkapasitas 1/3 pk dengan temperatur rancangan 3⁰C dan menggunakan 10 liter air sebagai secondary refrigerant. Data tersebut diolah dan dikaji sehingga mendapatkan COPactual 2,6 (menggunakan liquid suction heat exchanger), 1,88 (tidak menggunakan liquid suction heat exchanger ) dan COPcarnot 4,92 (tidak menggunakan liquid suction heat exchanger), 6,06 (menggunakan liquid suction heat exchanger ), efisiensi 38,21% (tidak menggunakan liquid suction heat exchanger ), dan efisiensi 42,9% (menggunakan liquid suction heat exchanger) dengan lama pendinginan produk menggunakan liquid suction heat exchanger selama 90 menit dan 100 menit untuk lama pendinginan produk tanpa menggunakan liquid suction heat exchanger. Kata kunci: LSHX "liquid suction heat exchanger", sistem refrigerasi, heater, listrik tegangan tinggi, susu, bakteri, refrigeran sekunder.
Ringkasan Alternatif
LSHX "liquid suction heat excahnger" is an additional component that serves to accelerate the cooling of the product load by increasing the refrigeration effect resulting in subcooling in the vapor compression system, so that cooling time can take place quickly in cow's milk by heating up to 80⁰C and given high voltage electricity for 90 seconds so that bacteria that have been lost in milk can be cooled faster with additional LSHX up to temperature 3⁰C wavelength is done with 1/3 pk refrigeration system with design temperature 3⁰C and using 10 liters of water as secondary refrigerant. The data were processed and studied to obtain COPactual 2.6 (using liquid suction heat exchanger), 1.88 (not using liquid suction heat exchanger) and COPcarnot 4.92 (not using liquid suction heat exchanger), 6.06 (using liquid suction heat exchanger), efficiency of 38,21% (not using liquid suction heat exchanger), and efficiency 42,9% (using liquid suction heat exchanger) with product cooling duration using liquid suction heat exchanger for 90 minutes and 100 minutes for cooling time product without using liquid suction heat exchanger. Keywords: LSHX "liquid suction heat exchanger", refrigeration system, heater, high voltage electricity, milk, bacteria, secondary refrigerant.
Sumber