Logo Eventkampus
Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Upaya Asean Regional Forum Dalam Penanganan Cyber Terorism Di Asia Tenggara Tahun 2012-2017
Muhamad Ilham Akbar Tuasikal NIM. (2018) | Skripsi | Hubungan Internasional
Bagikan
Ringkasan
Penelitian ini didasarkan pada perubahan yang terjadi dalam peradaban dunia, yang salah satunya ditandai dengan kemajuan teknologi, menyebabkan ancaman terhadap kedaulatan suatu negara menjadi semakin kompleks. Dunia tidak lagi memandang militer sebagai satu-satunya potensi ancaman, melainkan mulai merespon terhadap ancaman nirmiliter. Salah satu ancaman nirmiliter di bidang teknologi, adalah ancaman cyber. Serangan Cyber Terrorism yang cukup banyak terjadi di Asia Tenggara yaitu dalam kurun waktu 2012-2017. Cyber Terrorism ini menjadi perhatian yang sangat penting bagi negara-negara Asia Tenggara, ASEAN membentuk sebuah organisasi yang bergerak di bagian keamanan di bidang cyber yaitu ASEAN Regional Forum. Penelitian ini menggunakan teknik purposive, yaitu menentukan siapa informan yang akan di tanyakan tentang masalah ini, serta melakukan wawancara untuk memperoleh keterangan dan mengkonfirmasi data yang telah di dapat. Penelitian dilakukan di Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pendidikan Indonesia (LIPI). Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara melalui studi kepustakaan dikarenakan data-data yang didapat berasal dari artikel/majalah/internet/dokumen. Untuk menganalisanya dengan cara merangkum data-data yang didapat dari artikel/majalah/internet/dokumen. Berdasarkan hasil penelitian yang di dapat, ASEAN Regional Forum membuat langkah yaitu membentuk tim penanganan kejahatan dunia maya yaitu Computer Emergency Response Team (CERT) dan melakukan kerjasama regional dan internasional. Dengan adanya CERT tersebut membuat negara-negara anggota ASEAN Regional Forum dapat melakukan upayanya dalam penanganan Cyber Terrorism dengan cara melakukan pertukaran informasi antara CERT di negara-negara anggota ASEAN Regional Forum. Walaupun beberapa kendala juga di dapat oleh ASEAN Regional Forum yaitu perbedaan prioritas dan keamanan dan perbedaan tingkat ancaman pada negara-negara anggota ASEAN Regional Forum.
Ringkasan Alternatif
The study was based on the changes taking place in world civilization, one of which is marked by technological advances, causing threats to the sovereignty of a country to become increasingly complex. The world no longer think of the military as the only potential threat, but began to respond to the non military threats. One of the non military threats in the field of technology, is the cyber threat. Cyber Terrorism attacks are quite common in Southeast Asia in the period 2012-2017. Cyber Terrorism has become a very important concern for the countries of Southeast Asia, ASEAN formed an organization working in the field of cyber security in the section, namely the ASEAN Regional Forum. This research uses purposive technique, ie determine who the informant should be asked about this issue, and conduct interviews to obtain information and to confirm the data already has been obtained. The study was conducted at the Center for Political Studies Indonesian Institute of Education Sciences (LIPI). This study uses data collection techniques through the study of literature because of the way the data obtained is derived from article / magazine / internet / documents. To analyze it by way of summarizing the data obtained from the article / magazine / internet / documents. Based on the results of the research, ASEAN Regional Forum established a team to handle the cyber crime of the Computer Emergency Response Team (CERT) and conduct regional and international cooperation. With the CERT, ASEAN Member Forum can conduct its work in handling Cyber Terrorism by sharing information between CERT in ASEAN Regional Forum member countries. Although some obstacles are also in the can by the ASEAN Regional Forum that is the difference of priority and security and different levels of threat to the ASEAN Regional Forum member countries.
Sumber