Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
USULAN PEMBUATAN JADWAL INDUK PRODUKSI (JIP) DI PERUSAHAAN ROTI KURNIA SARI BANDUNG
Jurusan Teknik Industri (2007) | Skripsi | Teknik Industri , Teknik Industri
Bagikan
Ringkasan
Perusahaan Roti Kurnia Sari Bandung merupakan perusahaan milik keluarga yang
memproduksi roti yang berdiri pada tahun 1980. Roti yang dihasilkan 5 macam
yaitu Moka, Kadet, Maksin, Kopyor dan Gendul dengan daerah pemasaran
wilayah Bandung dan beberapa daerah lain di Jawa Barat. Penentuan jumlah
produksi yang dihasilkan, biasanya pimpinan perusahaan hanya mengandalkan
pengalaman pada masa lalu, sehingga belum ada perencanaan produksi yang lebih
baik.
Masalah yang sering timbul dalam perusahaan adalah menghadapi permintaan
dimasa yang akan datang yang tidak dapat ditentukan dengan pasti dan cenderung
berubah-ubah. Hal ini perlu penanganan yang lebih baik untuk merencanakan
permintaan produk pada periode mendatang, maka perlu dilakukan perencanaan
produksi dengan memperhatikan kemampuan kapasitas produksi yang ada di
perusahaan. Untuk menunjang kelancaran proses produksi tersebut maka disusun
jadwal induk produksi dengan memperhatikan kebutuhan kasar yang dimiliki
perusahaan pada jangka waktu tertentu.
Perencanaan produksi pada periode ke depan terlebih dahulu melakukan
peramalan. Metode yang digunakan adalah metode regresi linier, metode Single
Average, metode Moving Average dan metode Double Exponential Smoothing
With Trend. Peramalan terpilih adalah metode regresi linier dengan nilai MSE
253434400. Tahap berikutnya adalah perencanaan agregat dengan menggunakan
metode transportasi diperoleh ongkos produksi Rp. 559.651.102.4,- yang
dilanjutkan dengan proses disagregasi dengan menggunakan metode Britain and
Hax untuk mengetahui jumlah permintaan yang akan diproduksi untuk setiap item
roti. Hasil dari proses disagregasi merupakan jadwal induk produksi. Selanjutnya
dilakukan perencanaan kebutuhan kapasitas kasar dengan menggunakan
pendekatan jumlah tenaga kerja, untuk membandingkan kapasitas yang tersedia di
perusahaan dengan kapasitas yang dibutuhkan.
Dari hasil perhitungan, kapasitas yang dibutuhkan perusahaan dapat terpenuhi
oleh kapasitas tersedia, maka jadwal induk produksi layak untuk dilaksanakan
untuk memenuhi permintaan pada masa yang akan datang.
Ringkasan Alternatif
Perusahaan Roti Kurnia Sari Bandung merupakan perusahaan milik keluarga yang
memproduksi roti yang berdiri pada tahun 1980. Roti yang dihasilkan 5 macam
yaitu Moka, Kadet, Maksin, Kopyor dan Gendul dengan daerah pemasaran
wilayah Bandung dan beberapa daerah lain di Jawa Barat. Penentuan jumlah
produksi yang dihasilkan, biasanya pimpinan perusahaan hanya mengandalkan
pengalaman pada masa lalu, sehingga belum ada perencanaan produksi yang lebih
baik.
Masalah yang sering timbul dalam perusahaan adalah menghadapi permintaan
dimasa yang akan datang yang tidak dapat ditentukan dengan pasti dan cenderung
berubah-ubah. Hal ini perlu penanganan yang lebih baik untuk merencanakan
permintaan produk pada periode mendatang, maka perlu dilakukan perencanaan
produksi dengan memperhatikan kemampuan kapasitas produksi yang ada di
perusahaan. Untuk menunjang kelancaran proses produksi tersebut maka disusun
jadwal induk produksi dengan memperhatikan kebutuhan kasar yang dimiliki
perusahaan pada jangka waktu tertentu.
Perencanaan produksi pada periode ke depan terlebih dahulu melakukan
peramalan. Metode yang digunakan adalah metode regresi linier, metode Single
Average, metode Moving Average dan metode Double Exponential Smoothing
With Trend. Peramalan terpilih adalah metode regresi linier dengan nilai MSE
253434400. Tahap berikutnya adalah perencanaan agregat dengan menggunakan
metode transportasi diperoleh ongkos produksi Rp. 559.651.102.4,- yang
dilanjutkan dengan proses disagregasi dengan menggunakan metode Britain and
Hax untuk mengetahui jumlah permintaan yang akan diproduksi untuk setiap item
roti. Hasil dari proses disagregasi merupakan jadwal induk produksi. Selanjutnya
dilakukan perencanaan kebutuhan kapasitas kasar dengan menggunakan
pendekatan jumlah tenaga kerja, untuk membandingkan kapasitas yang tersedia di
perusahaan dengan kapasitas yang dibutuhkan.
Dari hasil perhitungan, kapasitas yang dibutuhkan perusahaan dapat terpenuhi
oleh kapasitas tersedia, maka jadwal induk produksi layak untuk dilaksanakan
untuk memenuhi permintaan pada masa yang akan datang.