Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
USULAN PENERAPAN METODE SIX SIGMA UNTUK PENGENDALIAN PRODUK CACAT DI PT. PLASINDO LESTARI ( CIKAMPEK )
M. ARIEF BUDIMAN (2008) | Skripsi | Teknik Industri , Teknik Industri , Teknik Industri , Teknik Industri
Bagikan
Ringkasan
Salah satu dampak dari era globalisasi adalah semakin ketatnya persaingan antara
perusahaan, bukan hanya dengan perusahaan dalam negeri saja tetapi juga dengan
perusahaan pesaing dari luar negeri. PT. Plasindo Lestari sebagai perusahaan
yang bergerak dalam produksi flexible packaging yang harus dapat bersaing
untuk mempertahankan eksistensinya dimana perusahaan lain yang sejenis sedang
berkembang. Ketidak teraturan yang terjadi di lantai produksi PT. Plasindo Lestari
menyebabkan cacat yang terjadi diperusahaan. Untuk dapat bersaing dengan
perusahaan lain maka PT. Plasindo Lestari harus membenahi permasalahan yang
terjadi.
Six sigma merupakan sebuah metode peningkatan kualitas produk dengan
mengurangi jumlah produk cacat. Tahapan-tahapan dari implementasi six sigma
adalah Define, Measure, Analyze, Improve, dan Control (DMAIC), sedangkan
tugas akhir ini dilaksanakan empat tahap dari lima tahap yang ada dalam metode
six sigma yaitu Define, Measure, Analyze, Improve.
Six sigma dilakukan untuk mencari permasalahan yang terjadi, dalam mencari
sebuah akar permasalahan menggunakan CTQ (Critical To Quality) yang
bertujuan untuk mengetahui proyek mana yang akan diteliti, setelah proyek
diketahui maka langkah selanjutnya menentukan masalah untuk melakukan
pemetaan proses, penentuan jenis cacat keritis dan pengukuran kapabilitas proses
pada objek yang diteliti. Analisis hasil data dengan menerapkan data level sigma
dan DMPO yang berfungsi untuk mengukur tingkat kapasitas dan kualitas
perusahaan.
Akar permasalahan PT. Plasindo Lestari perlu melihat empat faktor yang ada
yaitu material, manusia, mesin, dan metode. Metode six sigma mengacu pada
dasar hukum pareto sehingga dapat melihat dan mengukur level dari sigma
perusahaan adalah 4.26 dan nilai DMPO 2874 pada bulan Maret 2008. Usulan
penerapan perbaikan terhadap empat faktor diharapkan mampu memperbaiki
sistem kerja perusahaan khususnya terhadap penanggulangan produk cacat
diperusahaan. Sehingga metode six sigma ini dapat meningkatkan kualitas
perusahaan menjadi level sigma paling tinggi.
Ringkasan Alternatif
Salah satu dampak dari era globalisasi adalah semakin ketatnya persaingan antara
perusahaan, bukan hanya dengan perusahaan dalam negeri saja tetapi juga dengan
perusahaan pesaing dari luar negeri. PT. Plasindo Lestari sebagai perusahaan
yang bergerak dalam produksi flexible packaging yang harus dapat bersaing
untuk mempertahankan eksistensinya dimana perusahaan lain yang sejenis sedang
berkembang. Ketidak teraturan yang terjadi di lantai produksi PT. Plasindo Lestari
menyebabkan cacat yang terjadi diperusahaan. Untuk dapat bersaing dengan
perusahaan lain maka PT. Plasindo Lestari harus membenahi permasalahan yang
terjadi.
Six sigma merupakan sebuah metode peningkatan kualitas produk dengan
mengurangi jumlah produk cacat. Tahapan-tahapan dari implementasi six sigma
adalah Define, Measure, Analyze, Improve, dan Control (DMAIC), sedangkan
tugas akhir ini dilaksanakan empat tahap dari lima tahap yang ada dalam metode
six sigma yaitu Define, Measure, Analyze, Improve.
Six sigma dilakukan untuk mencari permasalahan yang terjadi, dalam mencari
sebuah akar permasalahan menggunakan CTQ (Critical To Quality) yang
bertujuan untuk mengetahui proyek mana yang akan diteliti, setelah proyek
diketahui maka langkah selanjutnya menentukan masalah untuk melakukan
pemetaan proses, penentuan jenis cacat keritis dan pengukuran kapabilitas proses
pada objek yang diteliti. Analisis hasil data dengan menerapkan data level sigma
dan DMPO yang berfungsi untuk mengukur tingkat kapasitas dan kualitas
perusahaan.
Akar permasalahan PT. Plasindo Lestari perlu melihat empat faktor yang ada
yaitu material, manusia, mesin, dan metode. Metode six sigma mengacu pada
dasar hukum pareto sehingga dapat melihat dan mengukur level dari sigma
perusahaan adalah 4.26 dan nilai DMPO 2874 pada bulan Maret 2008. Usulan
penerapan perbaikan terhadap empat faktor diharapkan mampu memperbaiki
sistem kerja perusahaan khususnya terhadap penanggulangan produk cacat
diperusahaan. Sehingga metode six sigma ini dapat meningkatkan kualitas
perusahaan menjadi level sigma paling tinggi.