Logo Eventkampus
Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Usulan Perbaikan Kualitas Pelayanan Klinik Kesehatan dengan Menggunakan House of Quality (HOQ)
Mochammad Adji Yogiatana (2010) | Skripsi | Teknik Industri , Teknik Industri
Bagikan
Ringkasan
Di dalam dunia bisnis seperti saat ini, setiap perusahaan berusaha menjadi pesaing bagi perusahaan lainnya. Salah satu faktor yang menentukan tingkat keberhasilan dan kualitas perusahaan adalah kemampuan perusahaan dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan dan bagaimana strategi yang diterapkan perusahaan untuk menunjang keberhasilan perusahaan. PT. Tripolyta Indonesia, Tbk sebagai perusahaan yang mengutamakan keselamatan dan kesehatan, perusahaan mendirikan klinik medical sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan jasa kesehatan. Permasalahan yang terjadi adalah PT. Tripolyta Indonesia, Tbk hanya mengandalkan klinik ini untuk pelayanan kesehatan tanpa ada tidak lanjut bila karyawan membutuhkan pelayanan yang lebih intentif. Servqual model Parasuraman’s dikembangkan oleh Zeithaml, Parasuraman dan Berry (1990), dimana model ini digunakan untuk mengukur kualitas jasa. Servqual ini terdiri dari 5 dimensi yaitu reliability, responsivness, assurance, empathy dan tangibles. Dimensi ini perusahaan dapat mengenal karekter konsumen yang menggunakan jasanya, kualitas jasa dan mutu yang diberikan dapat diterapkan dengan melihat gap 5 dan gap 1. Gap-gap ini yang harus diperhatikan oleh perusahaan untuk menjaga dan meningkatkan kualitas jasa. Parasuraman’s servqual model, metode yang digunakan dalam mengidentifikasi kualitas pelayanan pada gap 5 yaitu antara harapan konsumen dengan kenyataan pelayanan yang dirasakan konsumen mengalami kesenjangan terbesar sebesar -1,69 dari dimensi tangibles dan kesenjangan terkecil sebesar -1,49 dari dimensi assurance. Pada gap 1 yaitu kesenjangan antara presepsi dari pihak penyedia jasa dengan harapan konsumen, diperoleh kesenjangan terbesar sebesar -2,03 dari dimensi tangibles dan kesenjangan terkecil sebesar -1,46 dari dimensi assurance, dimana penelitian ini menyebarkan kuesioner kepada 125 orang dengan 26 pertanyaan yang sesuai dengan dimensi. Ketidakpuasan yang dirasakan oleh konsumen perlu dilakukan perbaikan dengan menggunakan House of Quality (HOQ) sebagai perbaikan kualitas pelayanan. Perbaikan terdapat pada adanya sikap yang profesional yang memiliki tingkat prioritas tertinggi sebesar 230, adanya kotak suara sebesar 180, gedung dan fasilitas infrastruktur tersedia sebesar 165, nilai prioritas ini dihasilkan dari hubungan customer needs dan technical response. Adanya perbaikan ini adalah langkah awal perusahaan untuk melakukan perbaikan kualitas jasa pelayanan
Ringkasan Alternatif
In business field today, every company tries to compete each others. One of the factors determining the success level and company’s quality is company’s ability to give service to the costumer and company’s strategy implementing to support the company’s success. PT. Trypolita Indonesia, Tbk as company which is making the safety and health comes first, the company established medical clinic in order to increase medical service quality. The problem occurred is PT. Trypolita Indonesia ,Tbk only relies on this clinic for medical service without any action if there are employees need more intensive service. Parasuraman’s Servqual model is developed by Zeithaml, Parasuraman and Berry (1990) where this model used to measured the service quality. This Servqual consist of five dimensions there are reliability, responsiveness, assurance, empathy and tangibles. Trough this dimensions the company can know the consumer’s character by using services, service and quality which is applied by seen the gap 5 and 1. These gaps must be noticed by the company to keep and increase the service. Parasuraman’s Servqual model, the method used to identify the service quality in the gap 5, that is between the consumer’s expectation and the reality of service recognized by the consumer shows that the most discrepancy is 1,69 from the tangibles dimension and the less discrepancy is -1,49 from the assurance dimension. In the gap 1 the discrepancy between the server’s perception and the consumer’s expectation shows that the most discrepancy is -2,03 from the tangibles dimension and less discrepancy is -1,46 from the assurance dimension, in which this result is done by giving 26 questioner based on the dimension to 125 people. The unsatisfied felt by consumers is needed to be repaired by using House of Quality (HOQ) as the repairing services quality. The reparation on professional attitude has a highest priority is 230, there voice box is 180, building and available infrastructure facility is 165, this priority value is resulted by the relation between costumer needs and technical response. This reparation is the first step of company to do the reparation of service quality.
Sumber
Judul Serupa
  • USULAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN (QUALITY SERVICE) DENGAN MENGGUNAKAN METODA HOQ (HOUSE OF QUALITY)