Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
USULAN PERBAIKAN TATA LETAK FASILITAS PADA LANTAI PRODUKSI DI PT. MORITA TJOKRO GEARINDO
ARIEF NOOR SISWANTO (2008) | Skripsi | Teknik Industri , Teknik Industri
Bagikan
Ringkasan
Tata letak (layout) atau pengaturan fasilitas produksi dan area kerja yang ada
adalah suatu masalah yang sering dijumpai dalam dunia industri. Pada umumnya
layout pabrik yang terencana dengan baik sangat menentukan kelancaran dan
kelangsungan hidup proses produksi. Tata letak fasilitas berhubungan erat dengan
segala proses perencanan dan pengaturan letak dari pada mesin, peralatan, aliran
bahan, dan orang-orang yang bekerja dimasing-masing stasiun kerja yang ada.
Tata letak yang baik dari segala fasilitas produksi dalam suatu pabrik adalah dasar
untuk membuat operasi kerja menjadi lebih efektif dan efisien. Pada dasarnya
tujuan utama dalam design tata letak fasilitas adalah untuk meminimalkan total
biaya, salah satunya adalah biaya material handling.
Penempatan fasilitas pada lantai produksi akan memberikan pengaruh besar
terhadap ongkos perpindahan material. Oleh karena itu diperlukan perancangan
tata letak fasilitas yang optimal menurut aliran material dan OMH. Fasilitas yang
seharusnya berdekatan karena adanya aliran material, juga ditempatkan secara
berdekatan. Pada lantai produksi PT. MTG, belum terdapat aliran material yang
optimal dengan adanya aliran material yang belum teratur dan penjadwalan
pemakaian alat angkut, juga total ongkos material handling per jam yang cukup
besar.
Untuk merubah tata letak lantai produksi PT. MTG dalam penelitian ini dilakukan
perhitungan manual dengan memperhitungkan luas lantai yang ada, serta
perhitungan outflow untuk mencari koefisien ongkos yang keluar dari suatu
departemen kedepartemen lainnya, serta penyusunan TSP dimana departemen
disusun berdasarkan skala prioritas.
Dari hasil penelitian dapat diketahui perbedaan ongkos material handling yang
terjadi pada layout awal yaitu sebesar Rp. 9.974,- per jam, sedangkan ongkos
material handling yang terjadi pada
Ringkasan Alternatif
Tata letak (layout) atau pengaturan fasilitas produksi dan area kerja yang ada
adalah suatu masalah yang sering dijumpai dalam dunia industri. Pada umumnya
layout pabrik yang terencana dengan baik sangat menentukan kelancaran dan
kelangsungan hidup proses produksi. Tata letak fasilitas berhubungan erat dengan
segala proses perencanan dan pengaturan letak dari pada mesin, peralatan, aliran
bahan, dan orang-orang yang bekerja dimasing-masing stasiun kerja yang ada.
Tata letak yang baik dari segala fasilitas produksi dalam suatu pabrik adalah dasar
untuk membuat operasi kerja menjadi lebih efektif dan efisien. Pada dasarnya
tujuan utama dalam design tata letak fasilitas adalah untuk meminimalkan total
biaya, salah satunya adalah biaya material handling.
Penempatan fasilitas pada lantai produksi akan memberikan pengaruh besar
terhadap ongkos perpindahan material. Oleh karena itu diperlukan perancangan
tata letak fasilitas yang optimal menurut aliran material dan OMH. Fasilitas yang
seharusnya berdekatan karena adanya aliran material, juga ditempatkan secara
berdekatan. Pada lantai produksi PT. MTG, belum terdapat aliran material yang
optimal dengan adanya aliran material yang belum teratur dan penjadwalan
pemakaian alat angkut, juga total ongkos material handling per jam yang cukup
besar.
Untuk merubah tata letak lantai produksi PT. MTG dalam penelitian ini dilakukan
perhitungan manual dengan memperhitungkan luas lantai yang ada, serta
perhitungan outflow untuk mencari koefisien ongkos yang keluar dari suatu
departemen kedepartemen lainnya, serta penyusunan TSP dimana departemen
disusun berdasarkan skala prioritas.
Dari hasil penelitian dapat diketahui perbedaan ongkos material handling yang
terjadi pada layout awal yaitu sebesar Rp. 9.974,- per jam, sedangkan ongkos
material handling yang terjadi pada