DAMRI Bus for Bike merupakan terobosan baru yang diluncurkan oleh Perum DAMRI Bandung pada Desember 2020 untuk mengakomodir permintaan para pegiat sepeda akan adanya integrasi antara sepeda dengan angkutan umum massal berbasis jalan, sehubungan dengan meledaknya kegiatan bersepeda selama pandemi COVID-19. Ketika menaiki DAMRI Bus for Bike secara langsung, nyatanya banyak ditemui kekurangan dalam layanannya seperti tidak adanya tempat sampah, terhalanganya area khusus pengguna kursi roda oleh rak parkir sepeda di dalam bus, dan lain sebagainya. Dari fenomena yang ada, diperlukan verifikasi terhadap sarana dan prasarana DAMRI Bus for Bike khususnya pada trayek Alun-alun Bandung - Kota Baru Parahyangan untuk memetakan seluruh permasalahan yang ada di lapangan sebelum dilakukannya evaluasi. Verifikasi dilakukan dengan cara survei lapangan (onboard) kemudian membandingkan kesesuaian kondisi eksisting sarana dan prasarana mobil bus tersebut dengan acuan yang ada. Acuan yang digunakan dalam tugas akhir ini sendiri berasal dari dalam dan luar negeri. Berdasarkan verifikasi yang sudah dilaksanakan, dapat ditetapkan bahwa sarana dan prasarana DAMRI Bus for Bike trayek Alun-alun Bandung - Kota Baru Parahyangan belum memenuhi standar pelayanan minimal dari acuan-acuan yang ada. Pada kategori sarana, kesesuaian kondisi eksisting dengan acuan hanya sebesar 45%. Sedangkan, pada kategori prasarana, kesesuaian kondisi eksisting dengan acuan hanya sebesar 17%.

DAMRI Bus for Bike is a new innovation that launched by Perum DAMRI Bandung in December 2020 to accommodate requests from the cycling community for integration with bicycle and road-based public transportation, due to lots of people using bicycle during the pandemic of COVID-19. When taking the DAMRI Bus for Bike, there are many problems in the bus services such as no trash can, wheelchair-only area in the bus blocked by the bicycle rack, etc. From the existing phenomena, verification of facilities and infrastructures of DAMRI Bus for Bike especially on the Alun-alun Bandung – Kota Baru Parahyangan route is required to mapping all of the existing problems before doing an evaluation. Verification is carried out by field surveys and then compared the existing condition of facilities and infrastructures with the reference guidelines. The reference guidelines that used in this final project are from domestic and abroad. Based on the verification that has been carried out, it can be determined that facilities and infrastructures of DAMRI Bus for Bike on the Alun-alun Bandung – Kota Baru Parahyangan route doesn’t fulfilled the minimum service standards contained in the reference guidelines. In the facilities category, suitability of existing conditions with the reference guidelines is only 45%. Meanwhile, in the infrastructures category, suitability of existing conditions with the reference guidelines is only 17%.

http://digilib.polban.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptppolban-gdl-fauzanalka-14101