Logo Eventkampus
Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
VISITOR CENTER PENGANDARAN ARSITEKTUR KONTEKSTUAL
YAYAT HIDAYAT (2008) | Skripsi | Teknik Arsitektur , Teknik Arsitektur , Teknik Arsitektur
Bagikan
Ringkasan
Pada tanggal 17 Juli 2006 pukul 15:19:24 WIB merupakan hari yang tidak bisa dilupakan oleh masyarakat pantai selatan, gempa bumi subduksi yaitu gempa yang terjadi akibat penunjaman lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia di selatan Jawa Barat dengan 6.8 Skala Richter menjadikan gelombang tsunami. Menurut informasi dari BMG pusat gempa bumi terletak pada koordinat 9, 460 LS, 107,190 BT, kedalaman 33 km di bawah dasar laut laut, dan magnitudo gempa 6,8 SR. Gempa ini berada pada jarak + 286 km di Selatan Bandung Sedangkan menurut USGS (Amerika Serikat) pusat gempa terletak pada koordinat 9,2950 LS, 107,3470 BT, kedalaman 10 km di bawah dasar laut, dan magnitudo gempa 7,7 Mw. Gempa ini berjarak 225 km di timurlaut Christmas Island, 240 km di tenggara Tasikmalaya, + 260 km di selatan Bandung, dan 355 km di selatan Jakarta. Berdasarkan analisis momen tensor USGS solusi mekanisme sumber gempa adalah sesar naik, bidang patahan berarah barat laut-tenggara dengan kemiringan bidang sesar 7°, arah dip ke timur laut. Akibatnya ratusan jiwa terbawa ombak tsunami. Kawasan wisata, sarana dan prasarana wisata serta tempat aktifitas nelayan mengalami kerusakan. Akibatnya pengunjung wisata pantai selatan mengalami penurunan yang drastis. Kejadian tersebut menjadikan pemerintah Ciamis akan menata ulang kembali tempat-tempat, sarana dan prasarana wisata di Pantai Selatan, dan mengangkat citra pariwisata di Pantai selatan. Selain itu Masyarakat dan pengunjung di harapkan melupakan kejadian Tsunami Juni 2006, karena akibat kejadian tersebut, membuat pengunjung dan masyarakat merasa takut (trauma) dengan bencana tersebut, untuk itu Pantai Pangandaran khususnya sebagai Pusat dari Pariwisata Patai selatan diharapkan mempu memberikan suasana yang baru baik untuk pengunjung atau masyarakat Pantai.
Ringkasan Alternatif
Pada tanggal 17 Juli 2006 pukul 15:19:24 WIB merupakan hari yang tidak bisa dilupakan oleh masyarakat pantai selatan, gempa bumi subduksi yaitu gempa yang terjadi akibat penunjaman lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia di selatan Jawa Barat dengan 6.8 Skala Richter menjadikan gelombang tsunami. Menurut informasi dari BMG pusat gempa bumi terletak pada koordinat 9, 460 LS, 107,190 BT, kedalaman 33 km di bawah dasar laut laut, dan magnitudo gempa 6,8 SR. Gempa ini berada pada jarak + 286 km di Selatan Bandung Sedangkan menurut USGS (Amerika Serikat) pusat gempa terletak pada koordinat 9,2950 LS, 107,3470 BT, kedalaman 10 km di bawah dasar laut, dan magnitudo gempa 7,7 Mw. Gempa ini berjarak 225 km di timurlaut Christmas Island, 240 km di tenggara Tasikmalaya, + 260 km di selatan Bandung, dan 355 km di selatan Jakarta. Berdasarkan analisis momen tensor USGS solusi mekanisme sumber gempa adalah sesar naik, bidang patahan berarah barat laut-tenggara dengan kemiringan bidang sesar 7°, arah dip ke timur laut. Akibatnya ratusan jiwa terbawa ombak tsunami. Kawasan wisata, sarana dan prasarana wisata serta tempat aktifitas nelayan mengalami kerusakan. Akibatnya pengunjung wisata pantai selatan mengalami penurunan yang drastis. Kejadian tersebut menjadikan pemerintah Ciamis akan menata ulang kembali tempat-tempat, sarana dan prasarana wisata di Pantai Selatan, dan mengangkat citra pariwisata di Pantai selatan. Selain itu Masyarakat dan pengunjung di harapkan melupakan kejadian Tsunami Juni 2006, karena akibat kejadian tersebut, membuat pengunjung dan masyarakat merasa takut (trauma) dengan bencana tersebut, untuk itu Pantai Pangandaran khususnya sebagai Pusat dari Pariwisata Patai selatan diharapkan mempu memberikan suasana yang baru baik untuk pengunjung atau masyarakat Pantai.
Sumber