Logo Eventkampus
Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Wacana Eksploitasi Polisi Wanita Dalam Tayangan Program '86' Di Net TV
Desy Viani Sari Dewi NIM. (2017) | Skripsi | Ilmu Komunikasi
Bagikan
Ringkasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Wacana Eksploitasi Polisi Wanita dalam Tayangan Program ‘86’ di NET TV. Untuk menjawab masalah di atas, maka peneliti mengangkat sub fokus: Posisi Subjek-Objek Polwan, Posisi Polwan dalam pandangan Produser-Pemirsa dan Pola Eksploitasi Polwan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis wacana kritis Sara Mills. Objek yang dianalisis adalah segmen Polwan dalam tayangan program 86 yang ditayangkan NET TV pada edisi Februari 2015. Data penelitian diperoleh melalui studi pustaka, wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Untuk uji keabsahan data menggunakan triangulasi data dan membercheck. Adapun teknik analisis data yang digunakan dengan mengumpulkan data, mereduksi data, menyajikan data, dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan sesuai dengan tahapan analisis Sara Mills, bahwa: posisi subjek-objek Polwan dalam tayangan program ini melibatkan producer, production assistant, media dan polisi. Polwan menjadi sosok yang ditonjolkan demi menarik minat pemirsa dengan memanfaatkan daya tarik fisiknya. Penonjolan ini akhirnya menggeser fokus pemirsa bukan pada konten programnya, melainkan kepada sosok Polwan. Posisi Polwan dalam pandangan produser-pemirsa melihat bahwa Polwan akhirnya ditempatkan sebagai komoditi. Pola eksploitasi yang dilakukan dengan menetapkan standar kriteria tertentu dalam menyeleksi Polwan untuk ditempatkan sebagai presenter untuk mendapatkan share atau rating yang tinggi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah wacana eksploitasi dalam tayangan program 86 ini dikarenakan kepentingan ekonomi media. Kepentingan ekonomi NET TV lebih dominan daripada niat mendekatkan masyarakat dengan aparat kepolisian sehingga mengeksploitasi perempuan. Adapun saran dari peneliti agar media massa, producer dan production assistant harus memiliki pemahaman mengenai wacana dan gender.
Ringkasan Alternatif
This research aims to discover Policewomen exploitation discourse in ‘86’ program on NET TV. In order to answer the question above, the reseracher took three sub focuses: subject-object position of Policewomen, the postition of Policewomen from point of view producer-viewers and exploitation pattern of Policewomen.This research used qualitve approaches with Sara Mill’s critical discourse analysis as the design. The objects are segments of Policewomen in ‘86’ program on NET TV February 2015. Research data obtained through literature study, deep interview, observation and documentation. In order to test the validity of the datas, researcher used data tringulation and membercheck. As for the data analyzed technique, researcher used data collecting, data reducion, data presenting, and drawing conclusion.The result shows that: subject-object position of Policewomen in this program involving the producer, production assistant, media and police. Policewomen is put as the main actor for the sake of attracting viewers by utilizing physical attractiveness. This position unfortunately made the viewers focussed about Policewomen’s representation, not the program content itself. The postition of Policewomen from point of view producer-viewers shows that Policewomen was be placed as a commodity. The pattern of exploitation do with setting criterias standard to select Policewomen to be placed as a presenter to get high share or rating. The conclusion of this research is that exploitation discourse in this program due to the media’s economy interests. The media’s economy interests were more dominant than intent the police closer to the community. The researcher suggests that mass media, producer and production assistant should have comprehension about discourse and gender.
Sumber