Logo Eventkampus
Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Wacana Penguatan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) (Analisis Wacana Kritis Norman Fairclough dalam Tajuk Rencana Harian Pikiran Rakyat Edisi 13 Februari)
Nevita Yuning Astary NIM. (2017) | Skripsi | Ilmu Komunikasi
Bagikan
Ringkasan
Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana wacana penguatan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam tajuk rencana Harian Pikiran Rakyat edisi 13 Februari 2017 jika dilihat dari teks, produksi dan konsumsi teks, serta keadaan sosial budaya yang menyertainya. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis wacana kritis. Adapun model wacana yang dipilih adalah model wacana yang dikembangkan oleh Norman Fairclough. Data dikumpulkan dengan studi pustaka, studi lapangan dan penelusuran melalui internet. Informan ditentukan dengan teknik purposive. Hasil penelitian mengenai wacana penguatan KPK dalam tajuk rencana Harian Pikiran Rakyat ini dijelaskan kedalam tiga struktur model Norman Fairclough. Yaitu teks, dimana Pikiran Rakyat mendukung penuh kerjasama KPK dan PPATK sebagaimana tercantum dalam lead tajuk rencana. Produksi teks tajuk rencana di Pikiran Rakyat dilakukan oleh jajaran pimpinan redaksi. Selain faktor aktualitas dan kelayakan, isu yang diangkat dalam tajuk rencana ini sangat berkenaan dengan kepentingan masyarakat. Konsumsi teks dilakukan berdasarkan Hak Angket yang dilakukan DPR terhadap UU No. 30 Tahun 2002 dengan tujuan revisi. Pikiran Rakyat sangat mendukung langkah KPK untuk terus berjuang memberantas tindak korupsi baik di pemerintahan, maupun di sektor privat. Meski banyak pihak yang melakukan upaya pelemahan terhadap lembaga antirasuah tersebut.
Ringkasan Alternatif
This research was conducted to found out the Corruption Erradication Commission strengthening discourse in Pikiran Rakyat Editorial 13 February 2017 edition and sub focus used in this research were text, discourse practice and sociocultural practice. The researcher used qualitative method as reseach methodology with Norman Fairclough critical discourse analysis. Data for this researce was collected through text-based material, field study and internet searching. The source of information was determined using purposive technique. Result of this research about Corruption Erradication Commission strengthening discourse in Pikiran Rakyat Editorial 13 February 2017 edition is explained y three steps guided by Norman Fairclough Critical Discourse. Text structure in the editorial where Pikiran Rakyat fully support Corruption Erradication Commission (CEC) and Indonesian Financial Transaction Reports and Analysis Center (INTRAC) as listed in the lead of the editorial text. Text consumption based on the Inquiry Rights by House of People's Representatives on CECÂ’s Law. Editorial text production in Pikiran Rakyat are done by itÂ’s redaction leader. In addition to the factor of timeliness and feasibility, the issues raised in this editorial are very concerned to public. Pikiran Rakyat are very vocal to support CEC to continue fight corruption in Indonesia, both in the government or in the private sector. Altough many parties weakened them.
Sumber