Band bergenre rock, Kotak, lahir dari ajang pencarian bakat yang digelar sebuah salah satu stasiun TV swasta pada tahun 2004. Nama Kotak dipakai bukan tanpa alasan.
Filosofinya, kotak merupakan sebuah bangun yang terdiri dari empat titik yang dihubungkan oleh garis. Maksud yang ingin disampaikan dari pemakaian nama ini adalah terhubungnya keempat personil Kotak yang memiliki karakteristik berbeda namun dapat bersatu dalam suatu wadah musik.
Kotak dibentuk 24 September 2004 oleh Doddy Isnaini, salah seorang personil Kahitna, yang kala itu memproduseri Kotak. Pertama kali dibentuk, formasi Kotak belum seperti saat ini yang sering kita saksikan di layar kaca. Kotak yang awalnya dibentuk untuk ajang pencarian bakat tersebut beranggotakan Mario Marcella Handika Putra (Cella Kotak) pada posisi gitar, Pare di posisi vokal, Icez di posisi bass dan Posan Tobing (Posan) di posisi drum. Mereka sempat merilis sebuah album selftittled di 2005 di bawah naungan label HMR. Lagu-lagu debutnya dalam album tersebut antara lain "Hilang", "Terbang (Khayal)" dan "Damai Hati".
Tanpa disangka-sangka, Pare dan Icez mengundurkan diri dari Kotak, dua tahun kemudian. Posisi yang kosong pada vokal kemudian digantikan oleh Tantri Syalindri Ichlasari (Tantri Kotak) dan posisi bass oleh Swasti Sabdastantri (Chua Kotak).
Pergantian formasi ini malah mengantarkan Kotak melejit sebagai salah satu band ternama di Indonesia. Terbukti dengan jam terbangnya yang tinggi dan banyaknya tawaran manggung di berbagai kota di seluruh Indonesia.
Album Kotak dengan formasi baru rilis dengan judul "Kotak Kedua" (2008). Single hits seperti "Beraksi", "Masih Cinta" dan "Tinggalkan Saja" sukses menggebrak pasaran. Peluncuran album Kotak ini mendapat antusias yang sangat baik oleh para fans Kotak yang mendapat sebutan Kerabat Kotak.
Banyak penghargaan yang telah dibawa pulang oleh Kotak setelah debutnya. Mereka dinobatkan sebagai "Solo/Duo/Grup Rock Terbaik" di acara "Anugerah Musik Indonesia ke-12" dan album 'Kotak Kedua" menyabet penghargaan "Album Rock Terbaik" di acara yang sama. Tak hanya itu, Kotak juga memenangkan penghargaan "Grup/Duo Pendatang Terbaik" dari "Anugerah Planet Musik 2009" juga "Most Favorite Breakthrough Artist 2009" dari "MTV Indonesia Awards".
Kesolidan Kotak nampaknya tidak sesukses karir yang mereka capai di industri musik Indonesia. Kali ini giliran penebuh drum yang memutuskan untuk hengkang dari grup tersebut pada 2011. Keputusan berat yang harus diambil Haposan Haryanto Tobing (Posan) tersebut dikarenakan ia ingin lebih fokus dengan proyek-proyek barunya. "Nah, karena gue ngerasa Kotak sudah besar dan dewasa, akhirnya gue memilih untuk fokus bersama Winner dan memproduseri beberapa band baru lainnya," tegas drummer berdarah Batak ini.
Namun hal itu tidak mengucilkan semangat Kotak untuk terus berkarya di belantika musik tanah air. Kotak terus berambisi untuk merampungkan album ketiganya. Didahului dengan rilisnya single "Pelan-Pelan Saja" pada akhir 2009, akhirnya Kotak membuktikan eksistensinya dengan merilis album "Energi" 7 November 2010.
Di tahun 2011, Kotak menambahkan empat buah lagu pada album "Energi", dengan single utama "Tendangan Dari Langit" sebagai lagu tema film layar lebar dengan judul yang sama. Album Kotak di tahun 2011 ini akhirnya dinamai "Energi: Repackage - Tendangan Dari Langit".
Kotak belum berhenti dengan gebrakan mereka. Memperingati hari jadi mereka yang ke-8 tahun lalu, Kotak menggelar konser 8 kota dalam 8 hari. Konser 8 hari berturut-turut tersebut dimulai di Surabaya, 20 September 2012, lanjut ke Malang, Solo, Yogyakarta, Ciamis, Depok dan Jakarta. Kotak juga sempat berkolaborasi dengan band Amerika, Simple Plan, untuk lagu "Jet Lag".