Grup band grindcore Indonesia asal Jakarta yang dibentuk pada pertengahan Maret 2002. nama Noxa, dibuat pertama kali oleh Robin Oxen alias Robin Hutagaol (RIP). Bersama-sama satu universitas, Robin Oxen (drum) dan Ade Hirmenio Adnis (gitar) mengajak Tonny Christian Pangemanan (vokal) serta Ngakan Nyoman Dipa Biomantara (bass) untuk memulai awal perjalanan karirnya. Nama Noxa sendiri menurut Robin adalah semua hal yang dapat dibunuh dan berbahaya bagi kesehatan, tubuh, bahkan hidup Anda jika dikonsumsi lebih dari dosis yang seharusnya.
Noxa memulai perjalanan karir mereka dari membawakan lagu-lagu oldschool Grindcore milik band internasional seperti Nasum dan Napalm Death. Beranjak dari satu acara ke acara yang lain. Hingga akhirnya mereka merencanakan untuk membuat debut album perdananya pada akhir 2002.
Di pertengahan 2003 pada bulan Agustus, Noxa akhirnya merilis album perdananya yang bertajuk nama bandnya sendiri, yakni "NOXA". Album Noxa yang pertama juga dirilis di bawah naungan musik rekaman mereka sendiri yakni Noxa Records. Eksistensi Noxa sendiri pada tahun ini sunggu membanggakan. Mereka hadir di acara-acara kelas internasional seperti pada musik festival di Malaysia dan Singapura.
Hingga pada awal tahun 2004, Noxa kemudian memulai rekaman lagu untuk album kedua mereka yang kemudian dirilis pada tahun 2006 dengan nama Grind Viruses. Tidak jauh dengan album pertama mereka, rekaman pada album Grind Viruses ini dibuat pada studio-studio rekaman pilihan mereka dan merupakan naungan label mereka sendiri, Noxa Records. Salah satu lagu andalannya di album ini, Starvation - mendapat bantuan dari musisi band Grindcore kelas internasional seperti Keijo Niinimaa (Rotten Sound) pada lirik dan Emil Englund (Gadget) pada vokal.
Kesuksesan karir mereka terus berkembang, mereka kerap hadir di acara musik lokal maupun internasional seperti Tuska Open Air Metal Festival di Finlandia yang menghadirkan band-band underground senior papan atas. Amon Amarth, Behemoth, Morbid Angel, Carcass, Slayer, Nile, Dimmu Borgir, Sonata Arctica dan beberapa band lainnya hadir di acara yang sama dengan Noxa, yakni Tuska Festival 2008. Di tahun yang sama, Noxa merilis ulang album keduanya, yakni Grind Viruses di bawah naungan Stay Heavy Records (Finlandia).
Di puncak kesuksesan karirnya, kabar duka menghampiri. Pada 17 Januari 2009, Robin Oxen wafat meninggalkan Noxa. Kecelakaan dalam berkendara tidak dapat mengelak kepergian Oxen. Lalu di tahun yang sama, pada bulan Juli 2009, Alvin Eka Putra menggantikan posisi Robin Oxen sebagai drummer baru mereka. Kehadiran Alvin tidak merubah keutuhan Noxa sebagai band Grindcore ternama Indonesia. Noxa tetap sukses membawakan lagu-lagunya di acara-acara lokal maupun internasional seperti turnya di Republik Cek pada Obscene Extreme Festival 2010, lalu di Singapura pada Singapore Death Fest Juni 2011. Dukungan dari Grind Army, begitu sapaan fans Noxa, tidak pernah lepas membangun kesuksesan karir Noxa.
Robin mendapat penghargaan dari majalah Rolling Stone Indonesia, beliau mendapat penghargaan sebagai Metal Ambasador versi majalah Rolling Stone. Juli 2009 Noxa telah mendapat drummer baru, Alvin yang menggantikan Robin (RIP).
Masuknya Alvin sebagai pengganti Robin, membuat Noxa kembali merencanakan untuk memulai rekaman lagu-lagu untuk album selanjutnya. Hingga 8 Juli 2011, Album ketiga Noxa yang bertajuk Legacy kemudian dirilis oleh label dari Jakarta, Off The Records. 7 dari 19 lagu pada album Legacy ini menggunakan rekaman drum Robin Oxen. Sama seperti album sebelumnya, salah satu lagu dari album Legacy ini - Permanent Midnight, mendapat support dari musisi asing, yakni Jason Netherson (Misery Index) untuk lirik.
Sepuluh tahun berlalu sejak terbentuknya Noxa, mereka merayakan kesuksesan karirnya sekaligus untuk mengenang Robin Oxen. Mereka mengadakan gigs NOXA 10 years Grinding Party bersama band-band lokal lain seperti Siksa Kubur, Dead Vertical, Panic Disorder dan lain-lain pada 12 Februari 2012.
Noxa, band kelas internasional asal Indonesia ini, tidak hentinya terbang ke luar negeri untuk kembali menjalankan turnya. Seperti pada turnya di pertengahan tahun 2013, Noxa melepas kangennya untuk hadir di Finlandia pada acara-acara berkelas seperti Horror Shop Tuska Open Air Metal Festival dan Tuska After Party. Sebelumnya Noxa juga pernah main di Singapore Death Fest (2011), Johor Bahru Konsert (2012).