Marcellius Kirana Hamonangan Siahaan akrab juga disapa Marcell Siahaan atau Marcell (lahir di Bandung, 21 September 1977; umur 39 tahun) adalah seorang drummer, penyanyi dan aktor dari Indonesia. Dalam diri Marcell mengalir darah campuran Batak, Belanda, Ambon dan Jawa. Namanya mulai dikenal sejak berduet dengan Shanty di lagu "Hanya Memuji". Marcell adalah suami dari mantan finalis Miss Singapore Universe 2001 Rima Melati Adams, yang berkewarganegaraan Inggris namun menetap di Singapura.
Saat duduk di bangku SMP, saat sedang serius bermain skateboard, Marcell diajak Robin Malau, teman kakaknya untuk membuat band bersama. Saat itu mereka berdua sedang 'frustrasi' karena sama-sama tidak bisa menonton konser Sepultura di Jakarta tanggal 8 Juli 1992. Marcell memutuskan untuk mengikuti kursus drum di Purwacaraka Music School, Bandung. Dalam hitungan bulan, band mereka, Puppen terbentuk. Tak disangka band tersebut menjadi salah satu band underground terkemuka di Bandung. Album-albumnya : Not A Pup (EP) dan MK II laris terjual secara DIY (Do-It-Yourself, kini lebih sering disebut Independent atau Indie). Puppen menjadi salah satu legenda musik underground Indonesia. Meskipun Puppen mengkilap di jalur underground, Marcell tetap setia pada segala jenis musik termasuk Adult Contemporary dan Pop. Disaat yang bersamaan, Marcell juga sempat membuat beberapa kelompok acapella antara lain bernama Six of One, Falz No Boyz dan Smooth (yang terakhir ini adalah grup acapella-nya bersama Gail Monoarfa, mantan vokalis Yovie & The Nuno yang juga adalah adik kelasnya) yang membawakan lagu-lagu Shai, 4pm, Color Me Bad dan Boyz II Men di sekolahnya, SMU St. Aloysius, Bandung. Tapi semuanya hanya berlangsung sementara dan tidak berkomitmen untuk serius.
Tahun 1998, Marcell memutuskan keluar dari Puppen karena ia merasa Puppen tidak membuatnya berkembang secara musikalitas dan lebih ingin berkonsentrasi melanjutkan kuliah di Fakultas Hukum Universitas Katolik Parahyangan, Bandung. Setelah itu namanya sempat tenggelam. Namanya baru kembali sayup terdengar saat Marcell membentuk sebuah band beraliran modern rock bernama The Experimental Jetset yang juga berbasis di Bandung. Band ini sempat mengeluarkan sebuah album untuk kemudian bubar karena alasan ketidakcocokan visi dan komitmen.
Tahun 2001, Marcell bergabung dengan paduan suara Glorify The Lord Ensemble pimpinan Daud P.M. Saba yang aktif di bidang pelayanan dari gereja ke gereja dan berbagai kegiatan sosial lainnya. Baginya, paduan suara ini jugalah yang telah memberikan kontribusi sangat besar dalam karier bernyanyinya. Bahkan sampai saat ini salah satu sahabatnya di paduan suara, Jeffry Wattimena, masih terus membantunya sebagai penyanyi latar.
Tahun 2002, Marcell tiba-tiba dikenal oleh publik saat berduet dengan Shanty di lagu 'Hanya Memuji' yang diambil dari single album pertama Shanty. Marcell berhasil menjadi teman duet Shanty atas bantuan dari sahabatnya yang juga anggota Glorify, Michael Hutagalung (Michael Hutagalung pernah berduet dengan penyanyi Filipina Maribeth dalam lagu berjudul 'Love Duet' beberapa waktu lampau) yang membantunya memainkan piano dan merekamkan demo seadanya. Bisa dibilang Michael Hutagalung adalah juga panutan Marcell saat belajar bernyanyi lebih serius. Banyak yang menganggap Marcell ber`khianat` terhadap aliran musik Rock yang selama ini (dikatakan orang) diyakininya dan ini sama sekali tidak mempengaruhinya untuk terus menjalani karier bermusiknya.
Tahun 2003, alumnus Fakultas Hukum Universitas Katolik Parahyangan ini merilis album solo pertamanya bertitel "Marcell". Album ini kental dengan warna musik Urban Pop. Kesepuluh lagunya didominasi oleh lagu-lagu bertempo lambat dan sedang seperti "Semusim", "Firasat", "Jangan Pernah Berubah" dan "Waktu Kan Menjawab". Marcell melibatkan pencipta lagu handal antara lain Melly Goeslaw, Glenn Fredly dan juga para aranjer handal seperti Tohpati, Iso, Aksan Sjuman dan EQ Humania.
Tahun 2004, Marcell menghadirkan edisi khusus Repackaged dari album sebelumnya dengan tambahan 2 lagu baru, "Ku Tak Mendua" dan "Mendendam" yang keduanya diciptakan oleh Tengku Shafick.
Tahun 2006, Marcell kembali mengeluarkan album keduanya berjudul "Denganmu". Bagi banyak orang, lagu-lagu di album keduanya jauh lebih 'berat' dan 'soulful' dari album pertamanya. Dibandingkan album pertama, Marcell lebih banyak turun dan menangani langsung album ini sehingga sedikit banyak idealismenya bermusik terlihat. Marcell menggandeng musisi-musisi seperti Andezzz yang menulis lagu berjudul 'Pelukan (Untukku)', Toma Pratama, bassis kelompok Mocca yang menulis lagu berjudul 'Jiwa Yang Hilang', Irvan Chasmala sebagai Music Director dan aranjer, Andi Rianto dan juga EQ Humania yang mengizinkan lagu "Jelita" dari album kedua Humania berjudul 'Sahabat Lama' untuk dinyanyikan ulang. Terdapat juga dua lagu ciptaan Dewi Lestari yaitu "Semua Yang Terlambat' dan 'Jika Cinta Harus Buta' serta dua lagu ciptaan Marcell sendiri yaitu 'Seperti Yang Kau Minta' dan 'Temani Diriku'. Album ini mendapat banyak sekali pujian dari sisi kualitas produksi namun tidak terlalu berhasil secara penjualan dibandingkan dengan album pertama. Pada tahun ini juga Marcell bekerja sama dengan duo SOVA dan mengeluarkan sebuah single berjudul 'The Bridge's Fallin' yang terdapat di dalam album kedua SOVA yaitu 'Selayang Jingga'.
Tahun 2008, Marcell mengeluarkan album ketiganya yang berjudul "Hidup". Di album ini Marcell bekerjasama dengan seorang produser, musisi dan juga gitaris handal Indonesia, Tohpati Hutomo. Album ini mampu mengobati kerinduan penggemar-penggemarnya karena dianggap Marcell terlalu lama menghilang. Album ini dianggap mewakili kelebihan-kelebihan album pertamanya antara lain lagu-lagunya yang catchy sekaligus juga kelebihan-kelebihan di album keduanya yaitu aransemen yang kuat dan sesuai dengan image-nya. Sebagai single pertama, dikeluarkanlah lagu 'Candu Asmara' yang merupakan reka ulang dari sebuah lagu lama yang pernah dinyanyikan oleh seorang 'diva' dangdut Indonesia, Cici Faramida, dan diciptakan oleh seniman besar Indonesia, Guruh Soekarno Putra. Single keduanya, 'Berhenti Berharap' diciptakan oleh Andre Dinuth, salah seorang gitaris sesionis Indonesia. Disusul dengan single ketiga, 'Pantaskah', sebuah lagu balada akustik yang diciptakannya bersama Tohpati. Di album ini juga terdapat satu lagu ciptaan Dewi Lestari yang dinyanyikan duet bersama salah satu finalis Indonesian Idol musim pertama yaitu Karen Pooroe yang berjudul "Bukan Lagu Cinta'.
Tahun 2009, Marcell membentuk sebuah grup band beraliran post-grunge bernama Konspirasi, yang ia bentuk bersama ketiga sahabatnya yaitu Edwin Syarif, yang juga merupakan gitaris kelompok band Cokelat, Candra 'Che' Johan yang merupakan vokalis dari kelompok band grunge ternama Indonesia yaitu Cupumanik serta Denny Hidayat, mantan bassis grup metal Perfect Minors yang juga seorang DJ, yang karena kesibukannya kemudian posisinya digantikan oleh Romy Sophiaan, bassis grup rock "The Acid" yang juga putra aktor Indonesia alm. Sophan Sophiaan dan Widyawati. Kini Konspirasi tengah mempersiapkan album perdananya yang akan dirilis sekitar pertengahan tahun 2011, dengan single pertama 'Melawan Rotasi'.
Tahun 2010, setelah Marcell menyelesaikan kontrak rekamannya dengan Warner Music Indonesia, Marcell memulai kontrak rekaman baru dengan PT. E-motion Entertainment, yang kemudian disusul dengan pergantian manajemen musik dan akting yang tadinya dipegang oleh Kerajaan Entertainment, kini dipegang oleh Andreas Wullur dari Millionaires Club Management untuk manajemen musik. Marcell kini tengah menyiapkan album keempat sekaligus album 'pertamanya' bersama E-motion yang berjudul ..And The Story Continues. Pada tahun ini Marcell juga telah mengeluarkan sebuah single kolaborasinya dengan penyanyi Malaysia idolanya bernama Dayang Nurfaizah, dengan lagu berjudul 'Sayang', ditulis oleh musisi Malaysia bernama Omar Khan. Single ini menjadi salah satu single utama di album Dayang Nurfaizah yang hanya dirilis di Malaysia.
Selain dunia tarik suara, Marcell juga menjajal dunia peran dengan mencoba bermain di film layar lebar. Dalam film perdananya, Andai Ia Tahu (2002), Marcell bermain bersama Rachel Maryam. Tahun 2005, Marcell juga mencoba akting di layar kaca dalam sinetron produksi Sinemart arahan sutradara Maruli Ara berjudul Kapan Kita Pacaran Lagi? dan berhasil masuk menjadi nominator Piala Vidia 2005 dalam kategori Aktor Pria Terbaik, serta sebuah sinetron lepas FTV arahan sutradara Arie Azis berjudul 'PACAR SELEBRITIS' bersama Kinaryosih. Disusul tahun 2010, dua peran sekaligus dalam dua film layar lebar dijalankannya yaitu sebagai Letnan Kolonel Soeharto dalam film "Laskar Pemimpi" bersama Project Pop arahan sutradara Monty Tiwa produksi PT. Kharisma Starvision Plus dan sebagai Kanjeng Badai dalam film "Madame X" arahan sutradara Lucky Kuswandi produksi PT. Kalyana Shira Film.[6] Di dunia iklan, Marcell juga pernah menjadi bintang untuk iklan Fruit Tea (2003) bersama Edi Brokoli dan Yamaha Lexam (2011) bersama Pandji Pragiwaksono, Fira Basuki, Andien dan Raditya Dika. Tahun 2013, Marcell merilis album studionya yang bertajuk Platinum Playlist. Distribusi album ini dibantu oleh restoran KFC di Indonesia.