Iwa Kusuma (lahir di Bandung, 25 Oktober 1970; umur 46 tahun) atau lebih dikenal dengan nama panggungnya Iwa K adalah seorang penyanyi rap (rapper) dan juga seorang pelopor musik rap berkebangsaan Indonesia.
Di Indonesia, nama Iwa sudah sangat menyatu dengan musik rap. Pada era 80-an, saat anak muda dilanda musik rock, Iwa sudah mulai bergelut dengan musik rap, sebuah genre musik yang lebih menekankan pada teknik berceloteh, dibanding instrumen musik. Kecintaannya pada musik asal Amerika Serikat ini bermula dari kesenangannya bermain breakdance. Iwa sangat terpikat oleh gaya bertuturnya yang begitu "groovy", dinamis dan jujur sebagai medianya untuk berkreasi.
Iwa membentuk grup rap untuk pertama kalinya saat ia duduk di bangku kelas 1 SMA bersama teman-temannya, Sampai pada tahun 1989 akhirnya ia bersua dengan personel Guest Band, antara lain Macan Riupasa, Tori Sudarsono, Yudis Dwi Korana, Satya "N'ti" M, dan Gustav. Di sinilah ia memperoleh kesempatan untuk unjuk gigi di studio rekaman dan mulai ngerap bersama Guest Band. Dia juga berkolaborasi dengan Melly Manuhutu dalam album Beatify (1991) yang dirilis di Jepang, hingga solo albumnya yang terkini Iwa masih mempercayakan Guest Music Production dalam memproduksi musiknya. Iwa pernah mengambil kuliah di FISIP jurusan Hubungan Internasional di Universitas Parahyangan, Bandung.
Tahun 1993 Iwa K mengukuhkan dirinya sebagai rapper lewat debut albumnya Kuingin Kembali. Setahun kemudian, penghargaan berupa BASF Award sudah di tangannya lewat album kedua yang bertajuk Topeng (1994). Album ketiga Kramotak! (1996) dan keempat Mesin Imajinasi (1998) meraih sukses yang sama.
Selain dikenal jago ngerap, nama Iwa K semakin populer setelah ia menerima pekerjaan baru sebagai presenter acara olah raga untuk beberapa stasiun televisi swasta. Di bidang ini, ia pernah meraih penghargaan Panasonic Award selama tiga tahun berturut-turut sebagai pembawa acara olah raga pria terbaik. Ia juga pernah membintangi sinetron dan film, di antaranya adalah sinetron Bung Jenderal dan film layar lebar Kuldesak (1998).