Grup musik psychedelic folk rock Indonesia asal Yogyakarta yang terbentuk pada Juni 1999, dan kini Bangkutaman telah hijrah ke Jakarta. Grup musik yang telah berusia lebih dari satu dekade ini terdiri dari Wahyu 'Acum' Nugroho (bass, vokal, harmonika), Justinus Irwin (gitar, vokal latar) dan Dedyk Eryanto (dram, vokal latar).
Karya-karya dan alunan musik yang mereka ciptakan dipengaruhi oleh musisi-musisi dunia, diantaranya Velvet Underground, Led Zeppelin, The Mamas and The Papas, The Corals, Paul Williams, dan The Rhythm Kings.
Dalam album terbarunya, ODE BUAT KOTA, Bangkutaman dengan tegas melepas pengaruh Madchester dan memilih folk rock sebagai identitas terbarunya. Sebaliknya, pengaruh musisi Amerika lebih banyak ditonjolkan dalam album terbaru meskipun kesukaan terhadap karya musisi Indonesia seperti Iwan Fals dan Koes Plus tetap digarisbawahi.
Berawal dari profesi mahasiswa hingga pekerja kantoran, berawal dari berjejalan dalam kereta ekonomi hingga berpergian dengan pesawat, berawal dari bermain musik di trotoar UGM hingga tampil di studio televisi nasional untuk acara Kick Andy, Bangkutaman mencoba menjawab tantangan hidup dengan jujur dan konsisten dalam bermusik.
Hampir bubarnya grup musik ini justru memberi kekuatan tersendiri bagi para personilnya untuk berani bersuara dalam karya. Ketidaknyamanan yang dialami justru menghasilkan bukan sembarang tembang. ODE BUAT KOTA membuat Bangkutaman semakin terdengar hingga taraf internasional seperti Esplanade (Singapura), Guardian (Inggris), Series Two Records (Nebraska) dan MTv Iggy (New York) adalah faktanya meskipun masih dalam tatanan pergerakan indie.
Hingga kini, Bangkutaman masih membuat pergerakan dan selalu terlibat di dalamnya. Tetap berkesenian dan mencari rumusan hidup yang ideal sesuai dengan zamannya, baik nyaman maupun tidak nyaman. Menyuarakan suara hati warga kota yang sarat nilai-nilai humanis namun tetap membawa tema-tema yang relevan dengan kehidupan para personilnya. Bangkutaman adalah sebuah pergerakan yang dikemas dengan bermusik.