Makna Mendaki

access_time | label Berita

Mungkin banyak dari kita yang masih bingung, untuk apa tujuan kalian naik gunung? 
Beberapa biasa menjawab seperti ini; mensyukuri nikmat Tuhan bahwa Alam Indonesia indah, Menikmati ketinggian, Bermain dengan awan, Melihat pemandangan yang nggak bisa dilihat di kota, memaknai arti kehidupan yang sebenarnya, merasakan kesenangan tersendiri ketika sampai puncak, mengartikan apa itu kebersamaan, menghilang dari peradaban, bosan dengan rutinitas, olahraga, mencari jodoh, hobi, lifestyle, bahkan ikut-ikutan

Atau ada tujuan lain dari naik gunung? Silahkan diisi didalam kolom komentar
Saya sendiri bingung ketika orang tua bertanya, "Untuk apa naik gunung? Sudah melelahkan, beresiko pula. Bagaimana kalau hilang? Dimakan binatang? Meninggal karena kedinginan?" Saya hanya bungkam dan berteriak dalam batin saya sendiri, bahwa takdir-Nya telah tertulis rapi di Lauhul Mahfudz. Setidaknya, saya selalu berhati-hati dalam menjalankan kegiatan apapun

Saya selalu membayangkan bagaimana anak-cucu saya nanti, dengan mata mereka yang berbinar mendengarkan ayah/kakeknya bercerita tentang gunung-gunung yang tinggi, pucuk-pucuk yang tak terjangkau, maut yang begitu dekat, hingga bagaimana memaknai arti hidup sebenarnya. Saya tak pernah mendengar dongeng seperti itu dari orang tua saya sendiri. Saya ingin anak-cucu saya nanti memiliki wawasan yang luas, yang membuat mereka bisa menjalani hidup layaknya orang naik gunung; "Tetap menunduk ketika naik dan tetap tegak ketika turun." Yang memiliki arti seperti ini, kita harus tetap merendah ketika sedang berada di puncak kehidupan, dan berusaha tetap tegar ketika hidup sedang di bawah. Roda benar-benar berputar, bukan?

Tags

Penulis

Azka
SMK N 1 KARANGANYAR

Artikel Terkait

Komentar