PENTINGNYA PENDIDIKAN BERKARAKTER

access_time | label Lainnya

PENTINGNYA PENDIDIKAN BERKARAKTER

 


1.      Pengertian Pendidikan Berkarakter

      Pendidikan berkarakter merupakan Suatu system penanaman nilai-nilai karakter kepada siswa sekolah yang tertuju pada pengetahuan,kesadaran atau kemauan, dan tindakan. Untuk mewujudkan nilai-nilai tersebut baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa maupun diri sendiri dan sesame. Dengan demikian proses pendidikan berkarakter di sekolah melibatkan unsur-unsur seperti proses pembelajaran,isi kurikulum dan penilain. Hubungan atau penanganan pengelolaan mata pelajaran,pengelolaan sekolah,kegiatan ekstrakulikuler,pemberdayaan,sarana prasarana,pembiayaan, dan kerja seluruh warga dan lingkungan sekolah.

Ada beberapa pengertiang menurut para ahli tentang pendidikan berkarakter ;

1.      Menurut Lickona

            Pendidikan Berkarakter Adalah Suatu usaha yang disengaja untuk membantu seseorang hingga dia dapat memahami,memperhatikan, dan melakukan nilai-nilai etika.

2.      Menurut Kamus Pikologi

            Pendidikan Berkarakter Yaitu Kepribadian yang di tinjau dari titik tolak etis atau moral,misalnya kejujuran seseorang dan biasanya berkaitan dengan sifat-sifat yang relative tetap.

3.      Menurut Suyanto

            Pendidikan Berkarakter Merupakan Pola piker dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama,baik dalam lingkup keluarga,masyarakat,bangsa,maupun Negara.

                                   ·          Contoh Perilaku Penuruan Moral

      Ada beberapa peristiwa yang menyimpang karakteristik pada siswa. Contohnya yaitu di zaman sekarang yang serba modern ini ada banyak orang yang lupa terhadap beretika,lupa menjaga sopan dan santun,tidak memiliki rasa tanggung jawab,tidak tahu dalam batas-batasan dalam pergaulan dan masih banyak lagi. Hal yang sekecil itupun susah untuk dikendalikan apalagi hal-hal yang besar.

2.      Sebab-Sebab Dari Penurunan Moral

      Orang Tua adalah Orang yang paling terdekat dengan seorang anak sekaligus orang pertama yang memberikan kasih saying,bahkan ketika anak itu masih berada dalam kandungan.

      Namun kenyataannya masih ada orang tua yang belum paham tentang bagaimana cara mengasuh anak dengan penuh cinta dan kasih saying. Buktinya masih ada pula orang tua yang menitipkan anaknya kepada babby sister atau pembantu rumah tangga.

      Ada saja alasan yang di lontarkan para orang tua untuk dijadikan alasan untuk menitipkan anaknya kepada babbyi sister atau pembantu rumah tangga yaitu Karena harus mencari nafkah untuk membiayai anak itu. Sebaiknya tidak harus begitu. Boleh saja bekerja asal jangan sampai lupa tugas utamanya sebagai orang tua.

      Ada pepatah berkata, bahwa “Segala Sesuatu Yang Ditangani Oleh Orang Yang Bukan Ahlinya, Tunggulah Kehancurannya.” Berarti harus para orang tualah yang harus memiliki kemampuan dalam hal mengurus anak.

3.      Dampak dari Penurunan Moral

a.       Banyak anak yang berperilaku anarkis.

b.      Banyak anak yang tidak memilik sikap santun terhadap orang lain.

c.       Banyak perubahan gaya hidup,mulai dari nilai-nilai agama,social dan budaya.

d.      Jati bangsa Indonesia luntur.

4.      Nilai-Nilai Yang Terkandung dalam Pendidikan Berkarakter Antara lain:

1.      Religius.

Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.

2.      Jujur.

Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.

3.      Toleransi.

Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.

4.      Bekerja keras.

Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.

5.      Disiplin.

Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.

6.      Mandiri.

Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.

7.      Rasa ingin tahu.

Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.

8.      Kreatif.

Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.

9.      Cinta tanah air.

Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.

10.  Semangat kebangsaan.

Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.

11.  Cinta damai.

Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.

12.  Peduli sosial.

Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.

13.  Peduli lingkungan.

Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.

14.  Tanggung jawab.

Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.

5.      Fungsi dan Tujuan Pendidikan Berkarakter

a.     Fungsi dari Pendidikan Berkarakter Yaitu:

1.      Untuk mengembangkan potensi dasar siswa agar berhati yang baik,berperilaku yang baik, dan berpikiran yang baik pula.

2.      Meningkatkan peradaban siswa yang kompetitif dalam pergaulan.

3.      Memperkuat dan membangun sebuah perilaku siswa yang multikultur.

4.      Untuk mengatasi penurunan moral pada siswa SMK.

b.    Tujuan dari Pendidikan Berkarakter Antara lain:

Tujuannya yaitu,meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil pendidikkan di sekolah yang mengarah dalam pencapaian pembentukkan karakter,berakhlak mulia dan berbudi luhur.

Tags

Penulis

Cahyo Bagus Putro Pratomo
SMK Bhina Karya Karanganyar

Artikel Terkait

Komentar