Keris Yang Menjadi Senjata Yang Sangat Ditakutti
Senjata tradisional penduduk Jawa Tengah diantaranya keris, pedang, tombak, gada, dan perisai. Bagi masyarakat Jawa Tengah keris dapat menunjukkan dan kekayaan seseorang. Sebagian keris merupakan benda pusaka yang dianggap keramat dan sakti. Oleh sebab itu, beberapa keris diberi nama tertentu, misalnya kyai Setan Kober milik Arya Penangsang (Adipati Jipang), Kyai Sengkelat milik Sultan Hadiwijaya (Sultan Pajang).
Keris terdiri atas tiga bagian, yaitu ukiran atau hulu keris, wrangka (rangka), dan wilahan. Hulu keris biasanya dibuat dari tanduk, kayu, gading, atau emas yang diukir dengan indah. Wrangka berfungsi sebagai sarung keris. Namun asal-usul keris belum sepenuhnya jelas karena tak ada sumber tertulis yang deskriptif mengenai Keris dari masa sebelum abad ke-15, meskipun penyebutan istilah 'keris' telah tercantum pada prasasti dari abad ke-9 Masehi.
Kajian ilmiah perkembangan bentuk Keris kebanyakan berasal dari analisis figur di relief candi atau patung. Sementara itu, pengetahuan mengenai fungsi keris dapat dilacak dari beberapa prasasti dan laporan-laporan penjelajah asing ke Nusantara.
Hulu keris dan wrangka biasanya ditaburi permata intan atau berlian. Wilahan (gagang) keris terbuat dari logam. Kegunaan keris berubah dari waktu ke waktu. Dahulu keris dugunakan sebagai senjata perang. Kemudian, keris menjadi barang keramat dan barang pusaka yang dipuja. Sekarang keris berfungsi sebagai pelengkap pakaian adat.