Logo Eventkampus

10 cara menghemat uang untuk anak kost

access_time | label Tips & Trik
Bagikan artikel ini
10 cara menghemat uang untuk anak kost

1. Membuat Rencana Anggaran Keuangan Bulanan

Cara dasar menghemat uang bagi siapapun adalah dengan membuat rencana  anggaran keuangan bulanan. Menghemat uang bulanan artinya adalah mengatur bagaimana dengan uang pemasukan rutin setiap bulannya bisa cukup untuk mencukupi kebutuhan selama satu bulan. Caranya adalah dengan membuat daftar segala kebutuhan yang diperlukan selama satu bulan ke depan. Kemudian dari jumlah uang pemasukan rutin setiap satu bulan tersebut diatur dan direncanakan sedemikian rupa sehingga cukup untuk membiayai kebutuhan selama satu bulan.

Apabila sudah diatur dan direncanakan seperti ini maka proses menghemat uang bulanan anak kost dan mahasiswa akan berjalan dengan sukses. Namun juga perlu diperhatikan untuk melaksanakan rencana anggaran keuangan selama satu bulan tersebut dengan penuh kedisiplinan. Meskipun memang dalam perjalanan pelaksanaan rencana anggaran keuangan tersebut nantinya akan menghadapi beberapa penyesuaian sehingga diperlukan fleksibilitas dan dinamis dalam menjalankan rencana keuangan tersebut.

2. Mempelajari Cara Mengatur Keuangan Pribadi (Personal Finance)

Kesadaran untuk memperhatikan dan menggunakan teknik-teknik keuangan pribadi (personal finance) sudah mulai nampak di kalangan masyarakat. Hal ini bisa dilihat dari banyak diterbitkannya buku-buku bertema manajemen keuangan pribadi, munculnya jasa-jasa konsultan keuangan pribadi, serta mulai bermunculannya blog-blog atau portal onlineyang bertema keuangan pribadi.

3. Menjalankan Prinsip-prinsip Hidup Sederhana

Menghemat uang bulanan anak kost, mahasiswa, atau untuk siapa saja, sangat erat hubungannya dengan menjalankan prinsip-prinsip hidup sederhana. Menghemat uang itu ada tantangannya yaitu bujuk rayu dari diri sendiri atau bujuk rayu berbagai macam iklan untuk membelanjakan uang secara boros dengan membeli barang-barang atau jasa yang kurang penting dan kurang mendesak.

4. Selalu Merenung Dan Berpikir Panjang Dan Mengendalikan Diri Di Bidang Keuangan

Kebiasaan merenung, berpikir panjang, dan mengevaluasi jalannya kehidupan yang telah dilalui juga bisa dijadikan sebagai media penguat cara menghemat uang bulanan. Apabila kita pernah tiba-tiba kehabisan uang sebelum akhir bulan dan merasakan penderitaan karena mungkin hanya bisa makan mie instant hari demi hari sampai awal bulan lagi, maka hal ini bisa dijadikan pelajaran supaya tidak lagi membabi buta dalam membelanjakan uang serta bisa lebih hemat lagi.

Jadi bila ada terbersit ingin belanjakan uang secara liar tak terkendali maka cobalah ingat betapa sakit rasanya saat uang menipis sehingga harus dicukup-cukupkan hingga awal bulan saat suntikan dana kembali mengucur. Oleh karena itulah diperlukan kebiasaan mengevaluasi diri serta perlu memiliki suatu keterampilan dalam mengendalikan diri dalam hidup ini termasuk dalam bidang keuangan pribadi (personal finance).

5. Selalu Ingat Pesan Orang Tua Untuk Berhemat

Cobalah untuk selalu mengingat pesan orang tua untuk menghemat uang bulanan pemberian mereka. Ingatlah selalu bahwa orang tua di rumah susah payah mengirimkan hampir sebagian besar gaji mereka untuk anaknya yang kos di perantauan. Mereka di rumah hidup seadanya demi anaknya tetap bisa belajar di bangku perguruan tinggi dengan tenang tanpa terkendala keuangan. Orang tua di rumah rela hidup prihatin supaya anaknya berhasil dalam menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Ingatlah selalu orang tua di rumah bila akan membelanjakan uang bulanan secara berlebihan dan tidak terkendali.

6. Selalu Bersyukur

Selalu bersyukur pada apa yang dimiliki dan apa yang didapatkan akan memberikan kesadaran untuk tidak menghambur-hamburkan uang untuk hal-hal yang tidak penting atau hura-hura. Sadar untuk mencoba berpikir bahwa kesempatan yang dimiliki untuk bisa belajar di perguruan tinggi adalah anugrah pemberian Yang Maha Kuasa. Betapa banyak yang memiliki keinginan untuk bisa mengenyam pendidikan tinggi namun belum kesampaian. Oleh karena itu bagi seorang mahasiswa alangkah lebih bijaksana bila bersyukur atas apa yang telah didapatkan.

7. Berusaha Mendapatkan Beasiswa

Mendapatkan beasiswa berarti menambah pemasukan keuangan bagi seorang mahasiswa. Namun tentu saja untuk mendapatkan beasiswa diperlukan kerja ekstra untuk meningkatkan prestasi akademik maupun non akademik. Prestasi akademik salah satunya adalah dengan mendapatkan IPK yang tinggi, sebagai pandauan untuk mendapatkan IPK yang tinggi.

8. Mengikuti Workshop, Konferensi, Seminar Yang Gratis

Seorang mahasiswa yang ingin maju dan berkembang tentunya akan sadar bahwa dia tidak hanya mendapatkan ilmu pengetahuan dan keterampilan dari bangku perkuliahan yang telah diprogram sekian semester itu. Namun mahasiswa bila ingin maju dan berkembang maka perlu mengikuti workshop, pelatihan, konferensi, seminar, dan kegiatan akademik non wajib liannya. Akan tetapi kegiatan-kegiatan tersebut banyak yang memerlukan biaya untuk mengikutinya.

Oleh karena itu untuk bisa berhemat maka bisa dicoba untuk menyeleksi dari sekian yang biaya pendaftarannya ramah di kantung mahasiswa atau dicari yang gratis tanpa biaya sama sekali. Dengan dimikian diperlukan untuk sering mengikuti perkembangan informasi-informasi terbaru mengenai berbagai macam workshop, pelatihan, konferensi, seminar, dan lain-lainnya. Biasanya penyakitnya mahasiswa adalah malas mengikuti kegiatan-kegiatan seperti ini, padahal kegiatan-kegiatan seperti ini akan meningkatkan kualitas mahasiswa.

9. Berusaha Segera Lulus

Semakin cepat seorang mahasiswa menyelesaikan perkuliahan dan semakin cepat lulus maka biaya yang dikeluarkan untuk biaya perkuliahan, biaya makan, dan biaya kos juga akan semakin kecil. Oleh karena itu diperlukan semangat yang tinggi dan kerja keras untuk mewujudkan segera lulus. Meskipun memang berusaha segera lulus ini juga jangan sampai seorang mahasiswa melupakan kegiatan non akademis.

Tetap diperlukan aktivitas di organisasi mahasiswa untuk menyeimbangkan sisi akademis dan non akademis mahasiswa. Karena biasanya bila seorang mahasiswa sudah terlanjur fokus pada kegiatan akademik maka mereka sedikit mengesampingkan kegiatan non akademis. Padahal kegiatan non akademis juga menjadi bahan pertimbangan di dunia kerja, menjadi pengoptimal dalam berwirausaha, dan menjadi bahan pertimbangan bila akan mendaftar beasiswa kuliah lanjut.

10. Pinjam Buku Perpustakaan

Salah satu bagian yang menghabiskan keuangan mahasiswa adalah buku teks (text books) perkuliahan. Salah satu cara untuk menghemat uang anak kos mahasiswa adalah dengan meminjam text book di perpustakaan. Meskipun memang perlu diperhatikan juga durasi boleh pinjam dibawa pulang yang bisa jadi berbeda-beda antara perpustakaan satu dengan perpustakaan lainnya. Perpustakaan kampus yang paling optimal adalah apabila diperbolehkan meminjam text book dengan durasi selama satu semester. Karena biasanya satu matakuliah yang berlangsung selama satu semester memerlukan satu text book. Jadi biasanya selama perkuliahan satu semester mengacu pada satu buku text book dan disertai beberapa paper jurnal ilmiah terbaru.

Namun biasanya perpustakaan hanya membolehkan durasi lamanya peminjaman hanya selama dua minggu saja. Bila demikian maka strategi selanjutnya adalah dengan menggunakan buku tandon (reserve) yaitu buku yang tidak boleh dipinjam dibawa pulang dan hanya boleh dibaca di dalam perpustakaan. Sehingga bila ada tugas atau ingin membaca atau belajar materi perkuliahan dari text bookmahasiswa perlu datang ke perpustakaan dan membaca, mengerjakan tugas kuliah mengacu buku teks tersebut di perpustakaan. Hal seperti ini mungkin akan terasa lebih ribet jika dibanding membawa buku teks ke kos, namun lebih murah karena tidak perlu membeli buku teks.

Penulis

foto devifa
devifa
SMK WIKARYA KARANGANYAR

Artikel Terkait

GANGSTARASTA Anniversary 16 th
21 Desember 2017
manfaat kacang panjang
12 Januari 2018
Keakraban CR7 dan Palestina
19 Januari 2018
Perjalan GAPASUKMA MT_LAWU 3265 MDPL Via Candi Cheto
19 Januari 2018
LRT Karya Anak Bangsa Dikerjakan, BPPT Beri Dukungan Teknologi
22 Januari 2018

Komentar