Logo Eventkampus

Fakta menarik Tentang B. J. Habibie

access_time | label Berita
Bagikan artikel ini
Fakta menarik Tentang B. J. Habibie

Fakta Menarik Tentang B.J. Habibie

Prof. Dr. Ing. H. Bacharuddin Jusuf Habibie, lahir di Parepare, Sulawesi Selatan pada 25 Juni 1936 dan wafat di Jakarta pada 11 September 2019 pada umurr 83 tahun.  Beliau adalah Presiden Republik Indonesia yang ketiga. Sebelumnya, B. J. Habibie menjabat sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia ke-7, menggantikan Try Sutrisno, B. J. Habibie menggantikan Soeharto yang mengundurkan diri dari jabatan Presiden pada tanggal 21 Mei 1998.

B.J. Habibie kemudian digantikan oleh Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang terpilih sebagai presiden pada 20 Oktober 1999 oleh MPR hasil Pemilu 1999. Dengan menjabat selama 2 bulan dan 7 hari (sebagai wakil presiden) dan juga selama 1 tahun dan 5 bulan (sebagai presiden), B. J. Habibie merupakan Wakil Presiden dan juga Presiden Indonesia dengan masa jabatan terpendek.

Dari sekian banyak presiden Indonesia, B. J. Habibie merupakan satu-satunya Presiden yang berasal dari etnis GorontaloSulawesi  dari garis keturunan Ayahnya yang berasal dari KabilaGorontalo dan etnis Jawa dari ibunya yang berasal dari Yogyakarta.

Saat ini, Pemerintah Provinsi Gorontalo telah menginisiasi dibangunnya Monumen B.J. Habibie di depan pintu gerbang utama Bandar Udara Djalaluddin, di Kabupaten Gorontalo.  Selain itu, masyarakat Provinsi Gorontalo pun sempat mengusulkan nama B.J. Habibie digunakan sebagai nama universitas negeri setempat, menggantikan nama Universitas Negeri Gorontalo yang masih digunakan.

Ada beberapa fakta menarik yang perlu kita tahu mengenai B. J. Habibie. Berikut fakta menarik tersebut:

1.      Habibie 17 Bulan menjabat sebagai presiden

Habibie menjabat sebagai presiden pasca-pengunduran diri Soeharto yang didesak mundur oleh rakyat Indonesia pada 1998. Masa Orde Baru selesai, Habibie memimpin jalannya masa reformasi. Bahkan, kala itu ia menamai kabinetnya dengan sebutan Kabinet Reformasi Pembangunan. Selama 17 bulan, Habibie berkesempatan menjadi orang nomor satu di Indonesia. Usai menjabat, Habibie digantikan Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau yang lebih akrab disapa Gus Dur.

 

2.      Lulus dari Jerman dengan predikat cumlaud

Dengan beasiswa yang didapatkan dari pemerintah Indonesia, Habibie muda menyelesaikan pendidikannya dari Rhein Wesfalen Aachen Technische Hochschule, dengan jurusan Teknik Penerbangan yang spesialisasinya pada konstruksi pesawat. Habibie kemudian mendapat gelar Diploma Ing, dengan predikat cumlaud alias sempurna. Ia melanjutkan pendidikan doktoralnya di universitas yang sama. Ia lantas menerima gelar Dr Ingenieur dan lulus dengan predikat summa cumlaude alias sangat sempurna.

 

3.       Habibie sosok yang diakui negara lain

Habibie muda ketika bersekolah di Jerman mencetuskan rumus untuk menghitung crack progression on random. Rumus ini kemudian disebut dengan Faktor Habibie. Tak menjadi sembarang rumus, karya Habibie ini diakui lembaga internasional. Seperti, Gesselschaft fuer Luft und Raumfahrt (Lembaga Penerbangan dan Luar Angkasa Jerman), The Royal Aeronautical Society London (Inggris), The Royal Swedish Academy of Engineering Sciences (Swedia), The Academie Nationale de I'Air de I'Espace (Prancis), dan The US Academy of Engineering (Amerika Serikat). Habibie juga memperoleh penghargaan sebagai guru besar di ITB dan penghargaan Edward Warner Award dan Theodore Van Karman Award. 

                              

4.      Mempunyai gelar sangat penjang

Menempuh pendidikan di dalam dan luar negeri, Habibie punya nama dan gelar yang cukup panjang. Jika dituliskan nama lengkap beserta gelarnya, akan menjadi Prof. DR (HC). Ing. Dr. Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie.

 

5.      Habibie ditinggal sang ayah sejak kecil

Ketika usianya 14 tahun, tepatnya pada September 1950, ia kehilangan sang ayah, Alwi Abdul Jalil Habibie, yang meninggal akibat serangan jantung. Habibie lantas hidup bersama saudara-saudaranya di bawah asuhan sang ibunda, RA Tuti Marini. Ketika berusia 26 tahun, ia meminang gadis cantik Hasri Ainun Besari, yang kemudian dikenal sebagai Ainun Habibie, sebagai istrinya dan menikah pada 12 Mei 1962.

Demikian artikel mengenai B. J. Habibie sampai jumpa di artikel lainnya.

 

 

Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/B._J._Habibie

https://www.idntimes.com/news/indonesia/margith-juita-damanik/5-fakta-yang-kamu-wajib-tahu-soal-putra-terbaik-bangsa-bj-habibie/full

 

 

 

 

Penulis

foto Havit_Aryan
Havit_Aryan
SMK BHINA KARYA KARANGANYAR

Komentar