FENOMENA LANGIT YANG AKAN TERJADI PADA BULAN JULI 2018
BULAN : Bulan sangatlah indah untuk kita nikmati di malam hari ,apalagi dengan perpaduan antara cahaya bintang dan cahaya bulan menjadi sajian yang sangatlah indah untuk kita amati.
Berikut ini fenomena yang akan terjadi pada bulan
Pada tanggal 6 Juli
Bulan Perbani Akhir
Pada tanggal ini akan terjadi fenomena dimana Bulan akan terbit pada waktu tengah malam dan akan terbenam pada waktu siang hari. Bulan akan tampak dari tengah malam sampai menjelang waktu fajar.
Pada tanggal 13 Juli
Bulan Baru
Pada tanggal ini kita bisa mengamati langit gelap tanpa cahaya Bulan. Saat yang tepat untuk melakukan astrofotografi Milky Way,Deep Sky atau Bima Sakti. Pada waktu ini, Bulan akan terbit hampir bersamaan dengan terbitnya Matahari. Jadi Bulan dan Matahari keduanya akan tampak sepanjang hari. Pengamat bisa menikmati planet-planet tanpa gangguan cahaya Bulan yang menyulitkan kita untuk melakukan sebuah pengamatan.
Pada tanggal 13 Juli
Bulan di perigee.
Pada waktu ini keadaan Bulan akan mencapai jarak terdekatnya dengan planet Bumi yakni 357.431 km. sehingga kenampakan bulan akan terlihat relatif jelas dan besar dan sangat mudah untuk kita amati menggunakan mata telanjang.
Pada tanggal 20 Juli
Bulan Perbani Awal
Bulan akan tampak kenampakannya sejak Matahari terbenam sampai waktu tengah malam saat Bulan terbenam. pengamat langit bisa menikmati langit yang bebas tanpa cahaya Bulan mulai waktu tengah malam sampai menjelang waktu dini hari.
Pada tanggal 27 Juli
Bulan di apogee
Pada waktu ini keadaan Bulan akan mencapai jarak terjauhnya dari planet Bumi yaitu pada jarak 406.223 km. sehingga kenampakan Bulan akan sulit terlihat /akan terlihat dengan ukuran yang relatif kecil dari biasanya.
Pada tanggal 28 Juli
Bulan Purnama
Bulan akan berada pada titik di atas cakrawala sejak Matahari mulai terbenam sampai fajar tiba. Kesempatan yang sangat baik untuk mengamati Bulan dan pola kawah-kawahnya. Setelah fase purnama, Bulan secara perlahan akan bergeser waktu terbitnya semakin malam
Saat Purnama, Bulan juga pada titik terjauh dari Bumi sehingga Bulan akan tampak lebih kecil dan akan lebih redup dibanding saat berada pada jarak rata-rata. Fenomena ini dikenal sebagai Bulan Purnama Apogee atau Bulan Mikro atau Bulan Mini. Meskipun perbedaan ukuran yang hanya ~ 14% lebih kecil tidak akan bisa dibedakan oleh pengamat yang hanya menggunakan mata telanjang.