Logo Eventkampus

Mengenal Pneumonia atau Paru-paru basah

access_time | label Lainnya
Bagikan artikel ini
Mengenal Pneumonia atau Paru-paru basah

Mengenal Pneumonia atau Paru-paru basah

 

Pneumonia adalah infeksi yang terjadi pada kantung udara di dalam paru-paru. Infeksi yang ditimbulkan dapat menjangkit pada salah satu sisi paru-paru maupun keduanya. Penyebab utama pneumonia adalah infeksi virus, bekteri, ataupun jamur. Namun, pada penderita dewasa kondisi ini paling sering disebabkan oleh infeksi bakteri. Di Indonesia Pneumonia lebih dikenal dengan paru-paru basah. Pada penderita Pneumonia, sekumpulan kantong – kantong udara kecil di ujung saluran pernapasan dalam paru-paru (alveoli) akan meradang dan dipenuhi cairan atau nanah. Akibatnya penderita mengalami sesak napas, batuk berdahak, demam, atau menggigil. Kondisi paru-paru basah ini dapat dialami oleh siapa saja. Namun, sangat bahaya jika dialami oleh anak-anak dan dapat menyebabkan kematian.

Tanda dan gejala penyakit pneumonia:

·         Batu terus menerus disertai dahak.

·         Berkeringat.

·         Susah bernafas.

·         Menggigil.

·         Detak jantung terasa cepat.

·         Nafsu makan menurun.

·         Dada sakit.

·         Demam.

Gejala yang cukup jarang terjadi diantaranya:

·         Batuk disertai dengan darah.

·         Kepala sakit.

·         Lemas dan lelah.

·         Nyeri sendi dan otot.

·         Mual dan muntah.

Beberapa gejala tersebut sering terjadi pada orang yang mengalami penyakit pneumonia dan biasanya berlangsung sekitar 24-48 jam. Namun, hal ini tergantung dengan kondisi masing-masing. Gejala pada anak juga dapat muncul berbeda. Berikut gejala yang sering dialami oleh anak:

·         Anak dibawah usia 5 tahun bisa mengalami nafas yang cepat dan tidak teratur.

·         Bayi akan menunjukkan gejala muntah-muntah, lemas, tidak berebergi, dan sulit makan serta minum.

Penyakit Pnemonia dapat dengan mudah ditularkan melalui udara. Bisanya, penularan terjadi karena seseorang yang terkena Pnemonia sedang bersin atau batuk. Pasalnya, bakteri dan virus dapat mudah keluar saat seseorang bernafas. Peluang anda terkena penyakit pneumonia akan semakin besar jika anda memiliki beberapa faktor tertentu, seperti:

1.       Lansia yang memasuki umur 65 tahun.

2.       Bayi yang berusia 0-2 tahun.

3.       Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, akibat penyakit atau penggunaan obat-obatan tertentu seperti steroid.

4.       Pernah memiliki riwayat penyakit stroke.

5.       Memiliki kebiasaan merokok.

6.       Sedang dirawat di rumah sakit. Meski dirawat bukan karena infeksi paru-paru, anda juga bisa terkena penyakit ini. Karena, virus dan bakteri penyakit ini cukup banyak ditemukan di area rumah sakit.

7.       Sedang menjalani pengobatan kanker. Pengobatan kanker seperti kemoterapi dapat menurunkan kekebalan tubuh sehinggga bakteri dan virus dapat masuk.

8.       Mempunyai riwayat penyakit kronis tertentu seperti asma, diabetes, gagal jantung, cystiic fibrosis, HIV dan AIDS.

Selain melihat gejala yang muncul, pneumonia dapat diketahui melalui beberapa pemeriksaan berikut:

·         Rontgen dada.

·         Memeriksa kadar oksigen darah.

·         Tes darah.

·         Tes dahak

·         CT scan.

·         Kultur cairan paru.

Biasanya pengobatan yang diberikan akan sesuai dengan tipe, keparahan dari infeksi paru yang terjadi,  usia pasien, serta kondisi pasien secara keseluruhan. Macam-macam pilihan pengobatan pneumonia adalah:

·         Antibiotik

Obat antibiotik akan diberikan pada orang yang terserang penyakit pneumonia bakterial. Biasanya dokter akan memeriksa dulu jenis bakteri apa yang menyebabkan infeksi di organ paru, kemudian akan disesuaikan dengan jenis antibiotik yang akan diberikan.

·         Obat batuk

Obat batuk diberikan untuk meredakan gejala batuk yang biasanya dialami ketika infeksi paru menyerang.

·         Obat antivirus

Obat ini digunakan untuk pasien yang mengalami infeksi akibat virus. Jadi, jika ada pasien yang mengalami infeksi paru setelah flu maka sebaiknya diberikan obat antivirus seperti oseltamivir (Tamiflu) atau zanamivir (relenza).

·         Obat penghilang rasa sakit

Bila mengalami nyeri sendi atau otot, kepala pusing, atau demam, maka dokter akan memberikan obat penghilang rasa sakit untuk meredakan gejala yang anda alami. Seperti ibuprofen dan acetaminophen.

Sebaiknya periksakan ke dokter jika dirasa sudah terlalu parah.  Bila tidak terlalu parah dapat diberikan obat obatan tersebut.

Pencegahan penyakit pneumonia:

1.       Vaksinasi.

2.       Biasakan pola hidup sehat.

3.       Biasakan pola hidup bersih.

4.       Tidak merokok.

Demikian artikel tentang penyakit Pneumonia. Jika anda merasakan gejala tersebut segera periksakan ke dokter agar mendapat perawatan yang semestinya, dan jangan berikan obat sembarangan tanpa reep dokter.

 

Penulis

foto Havit_Aryan
Havit_Aryan
SMK BHINA KARYA KARANGANYAR

Komentar