Sholeh Khuddin Abdullah, ketua Departemen Sosial Masyarakat Himatekla menjelaskan, Kelautan Mengajar merupakan salah satu program kerja yang digagas oleh Departemen Sosial Masyarakat Himatekla ITS. Memasuki kali kedelapan, 24 mahasiswa telah terdaftar menjadi tenaga pengajar. “Jumlah tersebut didapat setelah calon pengajar diseleksi mulai dari persyaratan administrasi hingga wawancara,” jelasnya.
Rutin diadakan setiap minggu, kegiatan ini memfokuskan diri pada anak SD karena kondisi pendidikannya yang cukup memprihatinkan. Diketahui Sholeh, anak-anak tersebut lebih memilih bermain daripada belajar, sebab masih longgarnya pengawasan dari orang tua. “Mungkin karena kebanyakan orang tua bekerja sebagai nelayan dan petani tambak,” ujarnya.
Sebelum memulai tugas mulianya, tenaga pengajar dan staf departemen sosial masyarakat Himatekla selalu mengadakan rapat untuk menyusun materi sesuai dengan nilai-nilai yang ingin ditanamkan. Nilai yang disampaikan tidak hanya terpaku pada pendidikan akademik, tetapi juga pendidikan akhlak dan karakter, kreativitas, serta nasionalisme. “Juga kami menyelami ranah kemaritiman sesuai bidang keprofesian Departemen Teknik Kelautan,” jelas mahasiswa asal Mojokerto ini.
Dalam prosesnya, tenaga pengajar diharuskan menerapkan konsep belajar yang santai tapi serius. Satu setengah jam pertama dihabiskan untuk kegiatan belajar mengajar yang efektif, dan sisanya untuk kegiatan bebas yang kerap kali digunakan untuk bermain. “Kami ingin mereka dapat fokus dan menerima materi dengan baik, selingan bermain ini agar mereka tidak bosan dan kembali bersemangat,” jelas mahasiswa angkatan 2016 itu.
Mengambil lokasi di balai dusun, Kelautan Mengajar rupanya mendapat respon yang positif. Berbagai pihak yang terlibat, seperti penduduk, karang taruna, dan perangkat desa setempat turut memberikan apresiasi. “Lebih dari itu, tidak hanya masyarakat yang mendapatkan manfaat, melainkan para mahasiswa sendiri juga mendapatkan pengetahuan mengenai dunia kependidikan,” ujar Sholeh.
Sholeh turut menambahkan, melalui kegiatan ini, diharapkan mahasiswa dapat memberikan sumbangsihnya demi kemajuan kualitas pendidikan di desa binaan. “Tidak sekedar belajar dan aktif di lingkungan kampus, kita harus mampu terlibat dalam praktik di lingkungan sekitar sebagai upaya mendukung pembangunan masyarakat,” pungkasnya. (ion31/hen)
Sumber : https://www.its.ac.id/news/2019/10/18/mengabdi-pada-masyarakat-lewat-gerakan-mengajar/