Kagama Orchids menggelar acara bedah buku berjudul “Orchids of Indonesia Vol. 2” pada Minggu (19/1) di University Club UGM. Sang penulis, Frankie Handoyo, diundang secara langsung untuk mengisi acara pagi itu. Tujuan dari pelaksanaan acara ini adalah untuk mendukung pengembangan riset dan memperkaya wawasan komunitas, kolektor, pecinta anggrek, serta masyarakat umum terkait spesies anggrek di Indonesia.
Kagama Orchids merupakan salah satu komunitas dari Kagama yang memiliki perhatian kepada anggrek spesies Indonesia. Komunitas ini didirikan sejak dua tahun lalu pada 2017. Perhatian tadi muncul karena mereka melihat bahwa semakin berkembangnya zaman, semakin hilang pula habitat bagi anggrek, utamanya untuk spesies Indonesia. Mereka prihatin bahwa nantinya anggrek-anggrek tersebut yang merupakan kekayaan hayati Indonesia akan segera punah.
Alasan serupa yang melatarbelakangi Frankie Handoyo menulis bukunya tadi. Buku yang dirilis hari ini merupakan sekuel dari buku serupa yang telah dirilis sebelumnya. Oleh karenanya, buku ini merupakan volume kedua.
Frankie menyadari bahwa pada buku pertama Orchids of Indonesia terdapat beberapa kekurangan. Pertama, ketika menulusuri jejak anggrek spesies Indonesia, Frankie mengungkapkan bahwa terdapat beberapa gunung serta area yang tidak bisa terakses olehnya. Kedua, banyak materi dari buku pertama yang tidak bisa dideskripsikan dengan baik sehingga sulit untuknya membedakan satu sama lain.
Walaupun demikian, buku pertama tersebut tetap mendapat respons yang bagus dari pencinta anggrek. Oleh karena itu, Frankie memutuskan untuk membuat buku kedua ini. Buku kedua ini sekaligus menjadi tempat baginya untuk memperbaiki kekurangan dari buku pertama tadi.
“Melalui buku kedua ini, saya harap dapat semakin meningkatkan ketertarikan masyarakat terhadap anggrek di Indonesia,” pungkasnya. (Humas UGM/Hakam)
Sumber : https://ugm.ac.id/id/berita/18943-revitalisasi-anggrek-sebagai-kekayaan-hayati-indonesia