Siapa yang tidak kenal dengan bawang merah dan putih? Bumbu dapur mudah dikenali dari warnanya ini menjadi bumbu wajib di hampir semua masakan di Indonesia. Bila ingin memakai bawang, kita mengupasnya terlebih dahulu. Pengupasan ini meninggalkan limbah kulit bawang yang melimpah. Tak jarang kita temui menumpuk di pinggir jalan di sekitar pasar. Terinspirasi dari tumpukan kulit bawang di pasar yang menyebabkan bau tidak sedap, sekelompok mahasiswa Fakultas Perikanan, Institut Pertanian Bogor (FPIK-IPB) berinisiatif memanfaatkannya sebagai bahan baku kerajinan indah yang dapat meningkatkan nilai tambah. Mahasiswa yang tergabung Program Kreativitas Mahasiswa Masyarakat bidang Pengabdian Masyarakat (PKM-M) IPB tersebut adalah Intan Adriana, Siti Utami Pratiwi, Tri Laela Wulandari, Seif Rahmatika J dan Adi Nugroho. Mereka menggelar pelatihan kerajinan kulit bawang untuk warga Desa Babakan Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. “Kami memilih Desa Babakan karena mayoritas warga yang tinggal di situ bekerja sebagai petani, pedagang, karyawan pabrik dan pengangguran. Selain itu, kami secara spesifik memilih melatih ibu-ibu rumah tangga, karena sebagian besar dari mereka memiliki banyak waktu luang dan mayoritas tidak bekerja,” pungkas Tri Laela. Program pelatihan dilakukan seminggu sekali yang berisikan pembuatan kerajinan kulit bawang berupa tempat tisu dan bunga. “Saat ini, kami hanya melatih pembuatan bunga dan tempat tisu, tetapi kedepannya kami berharap produk yang dibuat akan bertambah. Kulit bawang ini memiliki keunikan yang dapat dieksplor,” tambahnya. Hasil produk yang dilabeli ‘Kerlikuba’ (Kerajinan Kulit Bawang) yang dihasilkan akan dipasarkan melalui media sosial, toko online dan juga rencananya akan menjalin kemitraan dengan toko-toko khusus oleh-oleh Bogor. “Kami berharap kedepannya bahwa produk ini dapat menjadi produk buah tangan khas Kota Bogor,” ujar Tri Laela. (GG/ris)
Sumber : ipb.ac.id