Logo Eventkampus

Penyebab Seringnya Lupa

access_time | label Lainnya
Bagikan artikel ini
Penyebab Seringnya Lupa

1. Terlalu banyak konsumsi lemak jenuh

Tanpa Anda sadari, pola makan dapat berpengaruh terhadap otak Anda dalam mengingat sesuatu. Terlebih, jika kolesterol, glukosa, atau tekanan darah Anda terlalu tinggi, pembuluh darah di sekitar otak Anda akan rentan mengalami kerusakan.

Studi yang dilakukan Harvard University menemukan bahwa orang yang mengonsumsi banyak lemak jenuh memiliki daya ingat yang kurang baik dibandingkan mereka yang kurang konsumsi makanan tersebut. Oleh karena itu, Anda dianjurkan untuk konsumsi makanan yang kaya akan omega 3 dan protein, yang berperan dalam menjaga daya ingat otak Anda.

2. Jarang olahraga

Olahraga nyatanya dapat membuat otak mengalirkan darah secara optimal. Studi yang juga dilakukan di Harvard University menemukan bahwa olahraga secara rutin dapat memperbaiki ingatan dan kemampuan berpikir. Olahraga dapat membuat kadar insulin tubuh berkurang, inflamasi berkurang, dan menstimulasi hormon pertumbuhan yang merupakan zat kimia di otak yang dapat mempengaruhi kesehatan sel otak, pertumbuhan pembuluh darah di otak, dan pertahanan sel otak yang baru.

Olahraga juga dapat memperbaiki mood dan kualitas tidur, mengurangi kecemasan dan stress, di mana kedua hal tersebut berpengaruh pada kemampuan kognitif otak. Oleh karena itu, Anda dianjurkan untuk berolahraga secara rutin, setidaknya 20 sampai 30 menit sehari.

3. Kebiasaan merokok dan penggunaan obat-obatan terlarang

Tanpa Anda sadari, kebiasaan merokok dapat merusak kemampuan mengingat Anda, karena merokok dapat mengurangi oksigen yang sampai ke otak. Sedangkan, penggunaan obat-obatan terlarang dapat merusak kemampuan mengingat Anda dengan mengganti zat kimia di otak yang membuat otak sulit untuk mengingat kembali (recall).

4. Kurang tidur

Studi yang dilakukan di Universitas California telah menemukan adanya hubungan antara tidur dengan kemampuan daya ingat otak. Saat Anda tidur, gelombang otak diproduksi untuk menyimpan memori. Gelombang tersebut akan mentransfer hippocampus ke prefrontal korteks, yang merupakan tempat memori jangka panjang disimpan. Sehingga, saat Anda kurang tidur, memori otak tidak akan sampai ke prefrontal korteks. Akibatnya, Anda akan lebih mudah lupa dalam mengingat sesuatu hal, seperti nama seseorang.

5. Depresi dan stres

Selain dapat mengganggu kehidupan sehari-hari, deprei dan stres dapat mengganggu konsentrasi dan kemampuan mengingat. Saat Anda depresi dan stres, pikiran Anda akan mengalami overstimulasi atau terganggu, sehingga membuat kemampuan mengingat otak Anda menjadi berkurang. Bahkan, stres dapat menimbulkan trauma emosional yang dapat mengarah pada kehilangan ingatan.

6. Usia

Seiring perkembangan usia, kemampuan mengingat seseorang akan berkurang. Sebuah studi menyebutkan bahwa kehilangan memori bukan bagian dari pertambahan usia, karena otak akan selalu mampu memproduksi sel-sel baru di usia berapapun. Oleh karena itu, di saat Anda lupa, sebenarnya, Anda hanya perlu waktu untuk mengingatnya kembali, jadi Anda hanya mengalami keterlambatan mengingat, bukan kehilangan ingatan.

Penulis

foto Isnan Wahyudi
Isnan Wahyudi
SMK Negeri 2 Karanganyar
Berusaha yang terbaik

Artikel Terkait

Sisi lain narkoba {narkotika berbahaya}
14 Februari 2018

Komentar