Logo Eventkampus

Mahasiswa ITS Rancang Bendungan Tahan Gempa

access_time | label Berita
Bagikan artikel ini
Mahasiswa ITS Rancang Bendungan Tahan Gempa

Tim asal Departemen Teknik Sipil ITS ini terdiri dari Irfananda Setiadi Hutomo, Ahmad Wisam Abdillah, Faisal Emir Yusuf. Tim dengan nama Tirta Gangga ini memilih untuk menggunakan tipe morning glory disebabkan karena pelimpah tipe ini masih sangat jarang ditemukan di Indonesia. Pelimpah sendiri merupakan bangunan pelengkap pada bendungan yang fungsinya mengalirkan air berlebih ketika terjadi banjir, sehingga air tidak melimpah melebihi tubuh bendungan.

Mohammad Bagus Ansori ST MSc, dosen pembimbing tim mengungkapkan bahwa keunggulan dari tipe morning glory ialah dianggap cocok untuk diterapkan di lokasi yang tidak memiliki ruang yang cukup untuk pelimpah. Selain itu, pelimpah morning glory ini juga memanfaatkan konduit terowongan pengelak sebagai saluran pengeluaran air.

Berdasarkan analisa biaya, lanjutnya, konduit terowongan dinilai lebih terjangkau dalam pembangunan spillway. “Lebih menjangkau daripada pelimpah samping yang membutuhkan saluran transisi dan peluncur cukup panjang di lokasi studi,” kata lelaki yang akrab disapa Bagus itu. Adapun lokasi studi sendiri terletak di daerah Nusa Tenggara Barat (NTB).

Sebagai informasi, saat ini jumlah bendungan besar yang sudah ada di Indonesia mencapai 231 bendungan, dan rencana akan dibangun 65 bendungan baru lagi hingga tahun 2023. Dijelaskan Bagus, desain bendungan sendiri dinyatakan tahan gempa bila telah memenuhi syarat terkait kontrol stabilitas tubuh bendungan. Berdasarkan perhitungan kontrol stabilitas dengan koefisien gempa yang berlaku di Indonesia, tubuh bendungan rancangan timnya mendapatkan Safety Factor di atas 1.5. “Kalau di atas 1.1 strukturnya sudah aman,” tutur dosen asal Kediri itu.

Lebih lanjut, Bagus memaparkan, bendungan rancangan tim ini sendiri direncanakan memiliki tujuan multiguna untuk air baku, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), irigasi, dan pengendali banjir. Oleh karena itu, desain rancangan ini juga memanfaatkan panel tenaga surya yang diletakkan di tubuh bendungan. Harapannya, panel dapat difungsikan sebagai operasional listrik mandiri di daerah NTB. “Sehingga dapat menekan biaya operasional terkait kebutuhan listrik di lokasi bendungan,” tutur Bagus.

Bagus mengklaim, desain rancangan bendungan dari tim bimbingannya ini dinilai memenuhi kelayakan untuk dibangun. Sebab, desain dari tubuh bendungan menggunakan bendungan urugan tanah dengan inti tegak, yang didasarkan pada sumber material tanah melimpah di sekitar lokasi untuk timbunan tubuh bendungan. Adapun analisa kelayakan bangunan diakui memiliki benefit cost ratio 1.9 selama 20 tahun, sehingga hal ini menunjukkan bahwa bendungan memang implementatif untuk dibangun ke depannya.

Bahkan berkat inovasinya tersebut, desain rancangan tim Tirta Gangga ini telah berhasil mendapatkan juara II dan gelar Maket Terbaik dalam Lomba Rancang Bendungan Nasional 2019 yang diadakan di Universitas Mataram, beberapa waktu lalu. (vio/HUMAS ITS)



Sumber : https://www.its.ac.id/news/2019/10/28/mahasiswa-its-rancang-bendungan-tahan-gempa/

Penulis

foto Berita Kampus
Berita Kampus
Namaku Tom, saya akan memberikan informasi/ berita seputar kampus yang ada di Indonesia

Artikel Terkait

Suroboyo Bus, Alternatif Kurangi Kemacetan di Kota Surabaya
25 Oktober 2019
Hakikat Pemuda Indonesia dalam Semangat Sumpah Pemuda
30 Oktober 2019
Tiga Emas Sukses Diborong Tim ITS dalam Dua Ajang Internasional
16 Desember 2019
Degradasi Moral Akademik Generasi Milenial, Salah Siapa?
20 Desember 2019
Melalui Kuliah Lapangan, Mahasiswa ITS Bantu UMKM
06 Januari 2020
Kunci Jaga Ekosistem dalam Keberlanjutan Industri Manufaktur
07 Februari 2020

Komentar