Adalah Raisha Amara Sucihadi, mahasiswa Departemen Desain Komunikasi Visual Institut Teknologi Sepuluh Nopember yang berlaga pada Compaign Poster Design. Mahasiswa yang akrab disapa Icha ini menjelaskan, konsep desainnya didorong keresahan pasa pencemaran laut oleh limbah plastik. Terlebih, banyak hewan laut yang menganggap samah itu sebagai makanannya. “Kadar mikroplastik dalam tubuh hewan laut pada akhirnya akan berbahaya bagi manusia yang mengkonsumsinya,“ jelasnya.
Berbeda dengan poster lain yang didesain secara eksplisit dengan menggambarkan laut ataupun ikan secara langsung, Icha memilih cara penyampaian yang implisit melalui jenis makanan seafood yang dibuat menggunakan limbah plastik. “Dengan membentuk limbah plastik menjadi makanan, akan memperlihatkan detail mikroplastik dalam poster tersebut” jelasnya gadis kelahiran jakarta ini.
Icha menerangkan, butuh waktu empat hari untuk menyelesaikan karyanya. Mulai dari mencari ide hingga pencitraan digital. Meskipun dalam waktu singkat, Icha tetap memperhatikan kualitas detail dari karyanya, ia berusaha agar poster itu terlihat hidup. Seafood yang telah ia buat, kemudian difoto hingga memperlihatkan tekstur plastik dan digabungkan dengan aplikasi photoshop. “Selain itu, kalau diperhatikan dengan detail, di sisi seafood ada percikan air yang membuat poster tersebut terlihat lebih nyata” terang mahasiswa angkatan 2016 tersebut.
Dari seluruh peserta yang mendaftar Kompetisi Ultigraph, Mahasiswa dengan hobi membaca ini harus menyisihkan ratusan peserta untuk meraih posisi pertama. Ia pun berharap agar karyanya mampu menyadarkan masyarakat akan dampak pencemaran limbah plastik di laut. “Melalui pesan yang saya sampaikan dalam poster tersebut, saya berharap mampu membuka pemikiran masyarakat untuk mulai mengurangi penggunaan sampah plastik,” pungkasnya. (sin/hen)
Sumber : https://www.its.ac.id/news/2019/11/13/seafood-bawa-icha-juarai-ultigraph-2019/