Logo Eventkampus

Mahasiswa UGM Temukan Potensi Antimalaria Pada Mikroalga

access_time | label Berita
Bagikan artikel ini
Mahasiswa UGM Temukan Potensi Antimalaria Pada Mikroalga

Malaria masih menjadi salah satu persoalan kesehatan di dunia, termasuk Indonesia. Penyakit ini menjadi ancaman yang cukup serius karena banyaknya laporan resistensi, khususnya  Plasmodium falciparum di sebagian besar wilayah.

“Munculnya resistensi terhadap lebih dari satu jenis obat antimalaria yang sehari-hari dipakai dalam pengobatan malaria menambah sulit upaya penanggulangan yang dilakukan,” kata Endang Ariyani Setyowati, Senin (13/1) saat memaparkan hasil penelitian doktoralnya di Fakultas Biologi UGM.

Endang mengatakan berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi persoalan resistensi ini. Salah satunya dengan menggunakan obat kombinasi derivat armisini, tetapi hasilnya justru semakin resisten terhadap obat-obatan. Oleh sebab itu, pencarian obat alternatif antimalaria baru melalui mekanisme baru dengan mengekplorasi senyawa bioaktif dari berbagai sumber bahan alam perlu dilakukan secara terus menerus.

Mahasiswa program doktor Fakultas Biologi UGM ini pun berupaya melakukan penelitian untuk menemukan obat alternatif antimalaria dari bahan alam yakni mikroalga. Dari sejumlah penelitian terdahulu diketahui bahwa mikroalga memiliki sejumlah senyawa yang memiliki aktivitas sitotoksik, antitumor, antiviral, antibiotik, dan juga antimalaria.

Dalam penelitian ini Endang menggunakan ekstrak mikroalga dari jenis S. platensis, C. vulgaris, S. costatum , C. calcitrans dan N.oculata untuk menghambat pertumbuhan P. falciparum berdasarkan penghambatan enzim PfMQO, PfNDH2 dan PfDHODH. Hasilnya menunjukkan keempat mikroalga tersebut dapat menghambat perkembangan P.falciparum.

“Ekstrak S. platensis dalam etanol pa dengan enzim PfMQO memberikan penghambatan terbaik pada P. falciparum.  S. platensis tergolong senyawa antimalaria yang aktif dan kuat, mengandung senyawa bioaktif  golongan terpenoid, asam lemak, alkaloid dan flavonoid merupakan sumber senyawa antimalaria yang potensial dan menjanjikan,” papar dosen Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman ini.

Dalam kesempatan tersebut turut dipaparkan hasil penelitian disertasi dari Susintowati yang melakukan kajian ekologis terhadap gastropoda intertidal atau siput yang berada di zona pasang surut yang berada di Taman Nasional Awalas Purwo, Jawa Timur. Hasilnya ditemukan 22.484 individu, 148 spesies, 60 genus, 36 familia dan 10 ordo. Dalam individu-induvidu tersbeut terdapat kesesuaian struktur morfologi adaptif yang dijumpai dalam ekomorfologi Gastropoda intertidal dalam usahanya bertahan terhadap seleksi alam.

Selain itu disampaikan pula hasil penelitian dari Muhammad Dylan Lawrie tentang percepatan pembungaan pada tanaman anggrek Dendrobium capra  J.J. Smith dengan zat pengatur tumbuh dan rekayasa genetika. Penelitian dilakukan untuk membantu konservasi anggrek melalui teknik kultur in vitro dan rekayasa genetik menggunakan CRISPR-Cas9.(Humas UGM/Ika)



Sumber : https://ugm.ac.id/id/berita/18927-mahasiswa-ugm-temukan-potensi-antimalaria-pada-mikroalga

Penulis

foto Berita Kampus
Berita Kampus
Namaku Tom, saya akan memberikan informasi/ berita seputar kampus yang ada di Indonesia

Artikel Terkait

UGM Kampus Terbaik Berbasis Pengabdian Masyarakat Versi Kemenristekdikti
12 November 2019
UGM Jalin Kolaborasi Riset Antar Peguruan Tinggi untuk Indonesia
11 Desember 2019
Ribuan Alumni Ikuti Pawai Budaya Nitilaku
16 Desember 2019
Dies ke-70 UGM: Cetak SDM Unggul dengan Budaya Akademik Inovatif
20 Desember 2019
Mahasiswa UGM Sumbang 2 Medali Perunggu di SEA Games 2019
03 Januari 2020
Dosen UGM Temukan Metode Penghilangan Merkuri dengan Bahan Lokal
24 Februari 2020

Komentar